TITIK DI LUAR WADAH
Ini sebuah kisah tentang seorang bernama joyo,pemuda dengan usia masih tergolong muda akan tetapi dia sudah menempuh perjalanan spiritual di dunia Ngaji sepuh atau lebih di kenal Ngaji Toriqoh.
Kegiatan joyo adalah membantu pekerjaan membangun rumah atau gedung-gedung di daerah nya maupun di luar daerah nya,pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa itu dia tekuni sebagai batu loncatan menuju keyakinan nya bahwa akan datang masa dimana dia akan bekerja di tempat yang lebih baik dari ini.
Pagi sampai sore dia bekerja dan malam nya dia berkumpul dengan teman-teman nya,entah itu sekedar kumpul-kumpul ngopi atau pun bersama-sama melakukan perjalanan ziarah ke makam wali-wali allah di sekitar daerah nya.
Keyakinan yang di pegang hanya lah pesan dari guru nya " Jangan menjadi titik di dalam wadah sebelum kau menjadi titik di luar wadah ". Pesan singkat yang selalu di pegang nya itu menjadikan nya pemuda yang bebas tetapi dalam hal mencari ilmu.
Pemaknaan dari pesan guru nya itu di jabarkan dengan cara menempuh perjalanan demi perjalanan untuk mencari arti hidup di dalam kehidupan nya,dengan teman-teman nya sebagai Cahaya yang selalu menghangatkan keyakinan nya dia mejelajahi seluruh pulau Jawa tanpa merasakan kesenengan dan kesedihan,sebuah kebersamaan tujuan dan cita-cita yang membuat semua terasa ringan di jalani.
Joyo yang selalu sendiko dawuh oleh perintah guru nya pun lambat laun menjadi dewasa jiwa nya,dan mulai terlihat ketenangan di pancaran wajah nya,sesekali keluar kebiasaan manusiawinya untuk menenal lawan jenis dan ingin hidup layak seperti manusia pada umum nya,tetapi rasa itu di tanggalkan dengan menghembuskan nafas panjang dan berganti rasa ke rindu akan kehangatan Cahaya Ilahi sebagai puncak cita-cita seorang pendaki jalur Hakikat pencapaian diri.
Pengertian sebuah Tujuan dan Cita-cita di dalam pendakian spiritual sangat lah riskan,joyo memahami akan hal itu dari setiap hikmah-hikmah yang di dapat nya dari perjalanan panjang nya.
Tujuan hanya lah tempat sesaat di kala kita berhajat akan sesuatu,dan kita lupa akan sebuah cita-cita luhur yang lebih utama dari sekedar kita mengejar tujuan,karena tujuan bukan lah utama,yang utama adalah sebuah proses untuk penempuhan nya menuju cita-cita luhur,maka untuk seorang pendakian spiritual yang berhenti di tujuan sangat lah di sayangkan,karena di atas kotak Tujuan nya itu masih ada jalan untuk menuju cita-cita,dan bagi orang yang sekedar berhenti di tujuan nya,tak akan mencapai cita-cita nya,tetapi bagi pendaki yang menempuh sampai ke puncak cita-cita pasti akan mendapatkan semua nya bahkan tujuan-tujuan kecil yang ada di samping-samping jalan menuju cita-cita luhur itu.
Cara untuk menempuh ketingkat cita-cita adalah hilangkan keinginan yang membuat berhenti di suatu tujuan,karena banyak yang sampai di tujuan nya akan tetapi enggan untuk melanjutkan ketingkat lebih dari itu,keluarlah dari wadah,atau keluarlah dari kotak agar mampu melihat luar dan mampu mengambil semua hikmah yang selama ini tertutupi batasan-batasan atau tembok-tembok keinginan yang bermacam-macam bentuk nya di setiap makhluk-Nya,jadilah seperti titik di luar wadah yang mampu di gores oleh pena untuk menjadi gambar apapun,atau jadilah benih kecil di luat pot agar mampu berkembang besar dan mampu bermanfaat untuk makhluk lain nya.
" Jangan menjadi titik di dalam wadah,sebelum jadi titik diluar wadah "
zeus 07/08/2018
Komentar
Posting Komentar