MENGAPA HARUS ADA KECEMASAN ?
Pagi ini tejo berdandan rapi ala santri menuju ke ndalem pak kiai untuk mengantar kan beliau ke suatu tempat yang tejo sendiri belum paham akan kemana,pada malam sebelum nya tejo di panggil pak kiai untuk menghadap "jo..besok pagi kamu siap-siap nganter yai ya,kita akan perjalanan ke tempat wali allah" kata pak yai ini cuma bisa di jawab tejo dengan satu kata yaitu nggeh sendiko dawuh.
Begitu tejo di dalem pak kiai,disana beliau sudah siap menunggu di teras rumah nya sambil minum secangkir kopi dengan merokok " tadi malam kamu begadang jo? tanya pak yai.
mboten yi..karena pagi akan mengantar yai,saya tidak begadang seperti malam-malam kemarin,supaya badan segar saat perjalanan sama pak kiai..jawab tejo sambil menundukan kepala.
"kalo begitu ayo kita berangkat...lanjut pak kiai mengajak tejo untuk bergegas untuk naik ke motor nya.
Di sepanjang jalan tejo bergumam dengan diri nya sendiri " bensin sudah full,oli sudah ganti rokok buat tejo sendiri dah oke..tapi ganjalan dia di dalam gumam nya adalah saku untuk makan dengan pak kiai,dia semakin jauh perjalanansemakin merasakan cemas,bagaimana ini ya...gumam nya"
Sampai lah di suatu tempat lapang perbukitan bebatuan dan di atas bukit ada rumah kecil yang terlihat dari kejauhan," motor mu parkir saja di sini jo...kita jalan naik ke atas sana...kata pak kiai.
tejo yang dari tadi masih cemas memikir kan upaya nya untuk memuliakan kiai nya hanya mengangguk kepala dan memarkirkan motor nya di dekat pohon rindang di bawah bukit itu.
Setelah berjalan cukup lama maka sampaikan mereka berdua di gubuk di atas bukit tersebut, "jo ..ambilah air di sumber mata air sebelah gubuk ini,ambilkan 2 botol bawa kemari..kata pak kiai.
"sendiko dawuh yi..jawab tejo bergegas melaksanakan perintah.
" ini pak kiai...sambil memberikan air dari sumber itu, "duduklah...kata pak kiai...
" jo..kamu adalah santri ku yang sangat toat dan aku mengajak mu kemari untuk menguji ketenangan hati mu,aku tau kau cemaskan urusan dunia ku saat kita perjalanan kemari,dan aku tau niatan baik mu antara murid dan guru,dan aku memahami semua yang kau cemaskan,karena aku dulu pun seorang santri seperti mu...perlu kau ingat dan ketahui bahwa apapun yang di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini tak ada yang sia-sia,bahkan kecemasan itu pun ciptaan-nya,maka dari itu jangan kau keluhkan...ketenangan itu hasil proses pendewasaan kecemasan...makna diberikan nya kecemasan atau rasa cemas kepada manusia adalah tolak ukur seberapa kita mampu yakin kepada-Nya,bukan sekedar ilusi percaya yang nasih terbalut sejuta kain kecemasan,jadi timang lah kecemasan mu dengan bingkai yang indah agar menjadi sebuah proses pendewasaan menuju ketenangan....karena tidak semua makhluk Tuhan mampu melakukan nya...apakah sekarang kau paham jo?
"sendiko dawuh..maaf kan jika saya masih belum memahami hal tersebut yi"..jawab tejo.
"sekarang minum lah air dari Tuhan ini...kemana pun kita pergi selama kita yakin kepada-Nya,pasti akan di sediakan secukupnya apa yang kita butuh kan...ya sudah setelah minum segera lah berwudhu dan munajatkan diri mu di dalam gubuk ini..luapkan semua isi pikiran dan hati mu kepada Tuhan yang Maha Esa.
" sendiko dawuh pak yai....tejo pun meminum air nya dan segera mengambil wudhu dan melaksanakan perintah dari kiai nya dengan tawadhu.
Yakin kepada Allah adalah kunci semua urusan mu di dunia
Jayeng 28/10/2018
Begitu tejo di dalem pak kiai,disana beliau sudah siap menunggu di teras rumah nya sambil minum secangkir kopi dengan merokok " tadi malam kamu begadang jo? tanya pak yai.
mboten yi..karena pagi akan mengantar yai,saya tidak begadang seperti malam-malam kemarin,supaya badan segar saat perjalanan sama pak kiai..jawab tejo sambil menundukan kepala.
"kalo begitu ayo kita berangkat...lanjut pak kiai mengajak tejo untuk bergegas untuk naik ke motor nya.
Di sepanjang jalan tejo bergumam dengan diri nya sendiri " bensin sudah full,oli sudah ganti rokok buat tejo sendiri dah oke..tapi ganjalan dia di dalam gumam nya adalah saku untuk makan dengan pak kiai,dia semakin jauh perjalanansemakin merasakan cemas,bagaimana ini ya...gumam nya"
Sampai lah di suatu tempat lapang perbukitan bebatuan dan di atas bukit ada rumah kecil yang terlihat dari kejauhan," motor mu parkir saja di sini jo...kita jalan naik ke atas sana...kata pak kiai.
tejo yang dari tadi masih cemas memikir kan upaya nya untuk memuliakan kiai nya hanya mengangguk kepala dan memarkirkan motor nya di dekat pohon rindang di bawah bukit itu.
Setelah berjalan cukup lama maka sampaikan mereka berdua di gubuk di atas bukit tersebut, "jo ..ambilah air di sumber mata air sebelah gubuk ini,ambilkan 2 botol bawa kemari..kata pak kiai.
"sendiko dawuh yi..jawab tejo bergegas melaksanakan perintah.
" ini pak kiai...sambil memberikan air dari sumber itu, "duduklah...kata pak kiai...
" jo..kamu adalah santri ku yang sangat toat dan aku mengajak mu kemari untuk menguji ketenangan hati mu,aku tau kau cemaskan urusan dunia ku saat kita perjalanan kemari,dan aku tau niatan baik mu antara murid dan guru,dan aku memahami semua yang kau cemaskan,karena aku dulu pun seorang santri seperti mu...perlu kau ingat dan ketahui bahwa apapun yang di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini tak ada yang sia-sia,bahkan kecemasan itu pun ciptaan-nya,maka dari itu jangan kau keluhkan...ketenangan itu hasil proses pendewasaan kecemasan...makna diberikan nya kecemasan atau rasa cemas kepada manusia adalah tolak ukur seberapa kita mampu yakin kepada-Nya,bukan sekedar ilusi percaya yang nasih terbalut sejuta kain kecemasan,jadi timang lah kecemasan mu dengan bingkai yang indah agar menjadi sebuah proses pendewasaan menuju ketenangan....karena tidak semua makhluk Tuhan mampu melakukan nya...apakah sekarang kau paham jo?
"sendiko dawuh..maaf kan jika saya masih belum memahami hal tersebut yi"..jawab tejo.
"sekarang minum lah air dari Tuhan ini...kemana pun kita pergi selama kita yakin kepada-Nya,pasti akan di sediakan secukupnya apa yang kita butuh kan...ya sudah setelah minum segera lah berwudhu dan munajatkan diri mu di dalam gubuk ini..luapkan semua isi pikiran dan hati mu kepada Tuhan yang Maha Esa.
" sendiko dawuh pak yai....tejo pun meminum air nya dan segera mengambil wudhu dan melaksanakan perintah dari kiai nya dengan tawadhu.
Yakin kepada Allah adalah kunci semua urusan mu di dunia
Jayeng 28/10/2018
Melu iline banyu......
BalasHapus