TIKUNGAN MENUJU KEYAKINAN ( TIKUNGAN KERAGUAN )
Perjalanan demi perjalanan tak terasa sudah mengiringi usia ku sebagai pengembara rindu akan cinta Tuhan dan Rasul-Nya,sekaligus mendewasakan diri untuk mengurangi ke-ego-an serta keinginan-keinginan semu yang hanya membuat semua kisah hidup ku menjadi berantakan di hadapan Tuhan.
Banyak ku temui di setiap keadaan dan tempat keluhan-keluhan serta pujian-pujian tentang keutamaan pencapaian manusia-manusia menuju sebuah keyakinan mereka dalam menajalni ritual lelaku lelampah untuk menuju jalan yang sering di gambar kan manusia tentang arti jalan lurus menuju Tuhan.
Dari banyak nya melihat mendengar merasakan bermacam-macam serta berbeda-beda pandangan manusia,akhir nya ku ambil banyak berbagai pelajaran hidup untuk ku selami sendiri layak nya manusia-manusia yang berproses untuk lebih mengenal Tuhan nya,serta ingin mengetahui berbagai arti hidup nya di dunia ini.
Ada satu hal yang ingin ku tulis kan dari banyak nya ungkapan-ungkapan manusia yang terdengar di telinga ku,tentang sebuah kokoh nya keyakinan atau ketauhidan manusia kepada Tuhan nya.
Keyakinan akan ada nya Tuhan sangat lah di butuh kan sebagai dasar seorang pencari seberkas Cahaya Tuhan,karena tanpa adanya keyakinan itu akan mustahil lah seorang pencari akan menemukan apa yang menjadi tujuan nya itu.
Banyak kisah dari orang terdahulu yang bisa di jadikan sebuah parameter untuk melakukan suluk seorang salik,akan tetapi memahami sebuah kisah dari orang-orang terdahulu tidak lah sepintas saja lalu dengan akal kita akan di simpulkan dengan cepat lalu seakan-akan kita sudah memahami semua isi dari perjalanan orang terdahulu,hal seperti itu adalah kepalsuan akal yang sombong kepada hati,karena merasa dengan sedikit wawasan yang di dapat dalam waktu yang singkat sudah merasa mampu menjabarkan makna perjalan bertahun-tahun seorang salik terdahulu.
Pengolahan pemahaman akal harus di padukan dengan saringan hati,agar lah menjadi sebuah kemurnian intisari yang mampu menjalankan raga untuk menempuh sebuah perjalanan suci yang sangat di butuhkan jasmani rohani kita insan manusia,karena sebuah keyakinan itu proses nya sangat lah lama dan dalam,dan harus di buktikan dengan sebuah lelaku yang benar-benar murni karena Tuhan.
Sebuah keyakinan akan di uji di setiap proses demi proses nya,di saat akal mengolah arti tentang sebuah keyakinan kepada Tuhan yang bahkan kita tak mampu melihat nya dengan mata,di situlah akan terjadi sebuah perjalanan Jagad kecil manusia yang mengalir kan sebuah kalimat yang mengandung keramat dari akal (kepala) menuju hati (dada) melalui liku-liku penyaringan,kalau di jamaah thoriqoh di wujud kan dengan mengucap kalimat Tauhid " LA ILAHA ILALLAH " sembari kepala ke atas kesamping dan ke bawah.
Dalam perwujudan nya itu mengandung makna dalam setiap proses nya melalui tikungan-tikungan yang tidak sedikit untuk menuju hati,dan di setiap tikungan itu lah ada titik pengujian dari Tuhan,dan ujian dari Tuhan itu bukan sekedar biasa layak nya orang berhajat sesuatu,akan tetapi bagi seorang salik ujian-ujian nya di tikungan itu sangat lah membuat pertarungan dahsyat di dalam dirinya.
Titik di setiap tikungan dari akal menuju hati mempunyai kapasitas ujian yang berbeda-beda,semua tergantung dari keras dan lunak nya akal dan hati seorang pencari,maka dari itu banyak sekali kisah-kisah dari orang terdahulu yang menempuh jalan pendakian spiritual mempunyai ceritanya sendiri-sendiri,karena keras dan lunak nya tadi berbeda-beda,tetapi hasil pencerahan nya pasti akan sama.
" di tikungan keraguan sering kali kita di uji dengan kekecewaan karena doa-doa kita yang menurut kita tidak di kabulkan Tuhan,padahal dititik itulah Tuhan menguji mu,karena saat kita memanjatkan doa-doa kita,semua itu melaju di jalan akal menuju hati,dan di setiap tikungan nya menemui sebuah ujian sebelum terkabulkan."
"jaga hati jalin pikiran agar mampu menembus batas yang tidak semua manusia memahami makna nya,akan banyak yang memandang kita sebelah mata,karena kita tak selayaknya manusia pada umum nya,karena manusia yang mencari keyakinan kepada Tuhan nya akan menjadi sosok yang berbedadengan cara pandang dan kepahaman nya."
" Jangan lah merasa Tinggi hanya karena sanjungan dari makhluk-makhluk Nya,dan jangan pula jatuh karena cibiran-cibiran serta hina an -hina an semu"
Jayeng : 557
20/11/2018 Laku Tanpo Samar
Banyak ku temui di setiap keadaan dan tempat keluhan-keluhan serta pujian-pujian tentang keutamaan pencapaian manusia-manusia menuju sebuah keyakinan mereka dalam menajalni ritual lelaku lelampah untuk menuju jalan yang sering di gambar kan manusia tentang arti jalan lurus menuju Tuhan.
Dari banyak nya melihat mendengar merasakan bermacam-macam serta berbeda-beda pandangan manusia,akhir nya ku ambil banyak berbagai pelajaran hidup untuk ku selami sendiri layak nya manusia-manusia yang berproses untuk lebih mengenal Tuhan nya,serta ingin mengetahui berbagai arti hidup nya di dunia ini.
Ada satu hal yang ingin ku tulis kan dari banyak nya ungkapan-ungkapan manusia yang terdengar di telinga ku,tentang sebuah kokoh nya keyakinan atau ketauhidan manusia kepada Tuhan nya.
Keyakinan akan ada nya Tuhan sangat lah di butuh kan sebagai dasar seorang pencari seberkas Cahaya Tuhan,karena tanpa adanya keyakinan itu akan mustahil lah seorang pencari akan menemukan apa yang menjadi tujuan nya itu.
Banyak kisah dari orang terdahulu yang bisa di jadikan sebuah parameter untuk melakukan suluk seorang salik,akan tetapi memahami sebuah kisah dari orang-orang terdahulu tidak lah sepintas saja lalu dengan akal kita akan di simpulkan dengan cepat lalu seakan-akan kita sudah memahami semua isi dari perjalanan orang terdahulu,hal seperti itu adalah kepalsuan akal yang sombong kepada hati,karena merasa dengan sedikit wawasan yang di dapat dalam waktu yang singkat sudah merasa mampu menjabarkan makna perjalan bertahun-tahun seorang salik terdahulu.
Pengolahan pemahaman akal harus di padukan dengan saringan hati,agar lah menjadi sebuah kemurnian intisari yang mampu menjalankan raga untuk menempuh sebuah perjalanan suci yang sangat di butuhkan jasmani rohani kita insan manusia,karena sebuah keyakinan itu proses nya sangat lah lama dan dalam,dan harus di buktikan dengan sebuah lelaku yang benar-benar murni karena Tuhan.
Sebuah keyakinan akan di uji di setiap proses demi proses nya,di saat akal mengolah arti tentang sebuah keyakinan kepada Tuhan yang bahkan kita tak mampu melihat nya dengan mata,di situlah akan terjadi sebuah perjalanan Jagad kecil manusia yang mengalir kan sebuah kalimat yang mengandung keramat dari akal (kepala) menuju hati (dada) melalui liku-liku penyaringan,kalau di jamaah thoriqoh di wujud kan dengan mengucap kalimat Tauhid " LA ILAHA ILALLAH " sembari kepala ke atas kesamping dan ke bawah.
Dalam perwujudan nya itu mengandung makna dalam setiap proses nya melalui tikungan-tikungan yang tidak sedikit untuk menuju hati,dan di setiap tikungan itu lah ada titik pengujian dari Tuhan,dan ujian dari Tuhan itu bukan sekedar biasa layak nya orang berhajat sesuatu,akan tetapi bagi seorang salik ujian-ujian nya di tikungan itu sangat lah membuat pertarungan dahsyat di dalam dirinya.
Titik di setiap tikungan dari akal menuju hati mempunyai kapasitas ujian yang berbeda-beda,semua tergantung dari keras dan lunak nya akal dan hati seorang pencari,maka dari itu banyak sekali kisah-kisah dari orang terdahulu yang menempuh jalan pendakian spiritual mempunyai ceritanya sendiri-sendiri,karena keras dan lunak nya tadi berbeda-beda,tetapi hasil pencerahan nya pasti akan sama.
" di tikungan keraguan sering kali kita di uji dengan kekecewaan karena doa-doa kita yang menurut kita tidak di kabulkan Tuhan,padahal dititik itulah Tuhan menguji mu,karena saat kita memanjatkan doa-doa kita,semua itu melaju di jalan akal menuju hati,dan di setiap tikungan nya menemui sebuah ujian sebelum terkabulkan."
"jaga hati jalin pikiran agar mampu menembus batas yang tidak semua manusia memahami makna nya,akan banyak yang memandang kita sebelah mata,karena kita tak selayaknya manusia pada umum nya,karena manusia yang mencari keyakinan kepada Tuhan nya akan menjadi sosok yang berbedadengan cara pandang dan kepahaman nya."
" Jangan lah merasa Tinggi hanya karena sanjungan dari makhluk-makhluk Nya,dan jangan pula jatuh karena cibiran-cibiran serta hina an -hina an semu"
Jayeng : 557
20/11/2018 Laku Tanpo Samar
Setuju.....
BalasHapus