MISTERI PUTRA PENGGING SULUNG
Bertahun-tahun kami melakukan perjalanan religi dari maqom
dan makam sampai ke candi-candi petilasan leluhur-leluhur sepuh,misteri-misteri
purba semakin terbuka tabir nya dan membuat kami semakin bersemangat untuk
lebih dalam menggali kode-kode rahasia leluhur yang di tinggalkan untuk kita
agar nanti nya menjadi sebuah pengingat kehidupan dan juga sebagai perlambang
sebuah peradaban besar di jaman dahulu.
Pengging adalah kerajaan purba yang telah mengalami
pergantian nama berkali-kali,sampai hampir menghilang keberadaan nya karena
penguasa-penguasa dahulu yang gemar mengganti nama-nama kediaman nya,dengan
tujuan agar mempunyai daya keselamatan untuk semua nya,karena leluhur kita dulu
masih meyakini bahwa asmo kinaryo jopo atau sebuah nama adalah perwujudan dari
doa. Pengging sendiri sudah mengalami beberapa kali pergantian nama dari
pengging kuno,medang,bobodo,mataram sepuh,widrya hingga kembali ke nama
pengging lagi,dan semua itu melalui berbagai kisah yang tersurat di beberapa
serat dan babad yang di tulis oleh leluhur kita dulu.
Masa keemasan peradaban pengging terjadi pada masa
pemerintahan eyang kusumowicitro,di jaman ini nama pengging mempunyai kisah
yang sangat melegenda dan mampu membuat beberapa perubahan-perubahan besar
untuk nusantara pada umum nya. Raja kusumawicitra yang agung dan mempunyai
kesaktian yang tanpa tanding membuat pengging pada saat itu benar-benar
menguasai jawa seutuh nya,dari barat ke timur dengan kebijaksanaan raja nya
juga kemakmuran rakyat nya menjadikan pengging waktu itu mampu melambungkan
nama nya di jagad luar jawa.
Sudah banyak artikel yang membahas tentang pengging di era
raja agung kusumowicitro,dengan kisah hebat nya menaklukan kadipaten prambanan
dengan raja adipati nya Boko,juga kehebatan putra pengging bandungbondwoso
dengan putri jelita roro jonggrang nya,kali ini kami hanya mengulas sedikit
tentang hal itu,karena tujuan tulisan kami lebih untuk membuka misteri pengging
di era sri makurung handayaningrat dan eyang kebokanigoro,karena beliau
mempunyai kisah yang simpang siur selama ini yang membuat putro wayah putu
wayah kesulitan untuk masuk ke dalam cerita beliau yang sebenarnya sehingga
kami disini melalui berbagai sumber akan mencoba menguak misteri dari beliau
berdua,dan kami akan membuka tabir perjalanan spiritual beliau berdua agar kita
bisa melestarikan ajaran kasepuhan beliau yang sampai saat ini masih sangat
minim yang mengetahuinya.
Kami lanjutkan dari kisah yang sudah banyak tertulis di
media dan juga di buku-buku dan babad jawa yang beredar,selepas eyang jaka
sengara menyelamatkan putri roro pembayun putri dari majapahit,maka puncak
kedudukan kerajaan besar itu pun di turun kan kepada eyang jaka sengara dengan
gelar agung sri makurunghandayaningrat dan menjadi bre wijaya VI dengan tanah
kekuasaan banyuwangi ke barat sampai ke batas prambanan kuno,dan melebar ke
selatan utara sebagai batas kekuasaan nya,pada masa eyang sri makurung pusat
pemerintahaan nya di tarik kearah selatan dari pusat pemerintahan majapahit
yang lama yaitu bre wijaya V lebih mendekati di balwatra bobodo dan mengganti
nama kerajaan nya dengan kadipaten pengging,beliau yang menerima perintah dari
Bre wijaya V untuk menduduki tahta majapahit berikutnya beliau hanya bisa
sendiko dawuh atau siap menerima sabdo pendito ratu,akan tetapi beliau memindah
pusat pemerintahan nya kea rah selatan dari pusat pemerintahan lama,dan di
ganti dengan nama pengging sepuh dengan raja adipati sri makurung
handayaningrat atau ki bodho yang di ambil dari nama pengging sebelum nya yaitu
bobodo.
Perjalanan waktu demi waktu mengubah tata pemerintahan
dengan era islam yang berdiri di ujung nama besar majapahit pungkasan atau
akhir yaitu bre wijaya V,beliau memberikan tongkat estafet kejayaan kerajaan ke
tangan raden patah sebagai putra kinasih bre wijaya V untuk membesarkan
kerajaan nya dengan pusat pemerintahan di demak bintoro dengan dukungan dari
dewan kewalian islam yang sudah berkembang besar di jawa seiring dengan jajaran
pemerintahan baru di era kasultanan demak ini. Melihat perkembangan raden patah
yang semakin besar dengan kerajaan demak nya,beliau sri makurung yang pada awal
nya memang tidak berminat untuk berada di jajaran pemerintahan berniat
melepaskan tahta agung nya agar satu pemerintahan saja dengan demak,dan beliau
ingin fokus dengan kehidupan nya bertani dan bertapa akan tetapi raden patah
menginginkan agar pengging tetap ada di dalam kejayaan kerajaan demak,melihat
srimakurung yang sudah enggan untuk berada di pemerintahan,maka beliau mengutus
putra sulung nya ki kebo kanigoro untuk menggantikan kedudukan nya di
kepenggingan walau sebentar,sambil menunggu keputusan dari demak untuk
menjadikan kadipaten pengging menyatu dalam pemerintahan tunggal di demak saja.
Jiwa kesatria dan keberadaan seorang anak yang patuh kepada romo nya,maka ki
kebokeanigoro pun sendiko dawuh untuk jumeneng di tahta sang ayah,di bawah
kekuasaan ki kanigoro beliau meluas kan kekuasaan nya sampai ke jawa bagian
barat dengan cara menikahi putri trah pajajaran nyai gadung melati,seorang
putri yang mempunyai kelebihan seorang panglima perang wanita sehingga pemerintahan
beliau berdua sangat terkenal akan kekuatan militer nya yang di tatar langsung
oleh nyai gadung melati dan juga putri nya roro ronce sebagai panglima militer
di era pemerintahan sang ayahanda.
Sekembali nya sri makurung ke pengging jawa tengah,ki
kanigoro dan nyi gadang melati membesarkan pengging sampai ke pesisir selatan
laut dan ke tepi-tepian gunung kawi harjuna dan sekitar nya,beliau mengajarkan
penduduk tentang cara bercocok tanam dan mengajarkan ilmu-ilmu kasepuhan dasar
untuk bekal mereka menjalani kehidupan nya. Suatu ketika adik kedua nya
menyusul dari jawa tengah ke kadipaten ki kanigoro,beliau menerima adik nya
dengan gembira sekaligus temu kangen pelepas rindu karena lama nya beliau
berdua tak bertemu dan saling bercerita pengalaman masing-masing, juga cerita
tentang pertemuan nya dengan seorang tokoh yang mempunyai ilmu linuwih di jawa
bagian tengah,(cerita beliau bisa di baca di tulisan kami sebelum nya ini).
Pernikahan ki kebo kanigoro dan nyai gadung melati yang
berbuah putri roro ronce menjadi salah satu misteri besar yang tak semua orang
mengetahui nya,karena kisah ki kebo kanigoro yang kebanyakan tertulis di
artikel-artikel dan babad jawa mengatakan bahwa beliau dari kecil gemar bertapa
dan beliau hingga moksa tidak pernah menikah apalagi mempunyai buah hati,akan
tetapi dari penelusuran kami dari serat babad pengging,juga tulisan dari
KH.agus sunyoto dalam suluk abduljalil dan atlas walisongo juga perjalanan spiritual yang kami lakukan
dari jawa barat hingga jawa timur menelusuri petilasan beliau,kami mengambil
dari segi tutur tinular masyarakat juga dan menghasilakan tulisan ini yang menguak
misteri beliau yang simpang siur kini menjadi terbuka jelas bahwa ki kebo
kanigoro beristri putri pajajaran nyai gadung melati dan mempunyai buah hati
putri ending widuri/roro ronce yang mempunyai petilasan di beberapa titik
daerah jawa timur,juga di sebelah maqom ki pengging sepuh atau sri makurung
handayaningrat di pengging boyolali eyang ending widuri atau roro ronce ada di
sebelah nya kakek tercinta nya.
Akan kami ulas tentang putra pengging paling misterius yaitu putra bungsu sri makurung Sang telik sandi Ki kebo amiluhur.
tetap ikuti tulisan kami
Jayeng 24/07/2022
17:10
Komentar
Posting Komentar