KEBERADAAN SANG TAYA
Kita hidup karena penyelarasan antara segala Dzat yang ghaib. Dari keghaiban inilah kita sering mengganti penyebutan dengan kehampaan. Dzat yang juga sering disebut sebagai unsur semesta melakukan penyelarasan secara teratur pada waktu-waktu tertentu. Hal ini juga ramai di bahas oleh para ahli saint maupun filsafat bahwa ketidakteraturan unsur mampu membentuk keteraturan makhluk hidup.
Penyelarasan Dzat atau unsur semesta menciptakan partikel terkecil yang berwujud cahaya. Dan hampir belum ada yang secara detail meneliti tentang cahaya itu sendiri. Dari cahaya inilah kita hidup dan mampu bertumbuh. Jadi kita ini adalah gabungan segala unsur dan keberlangsungan hidup kita di topang oleh masing-masing unsur mentah itu sendiri.
Kehampaan yang meliputi kehidupan kita merupakan sepihan lembut cahaya yang berasal dari penyelarasan atau gabungan dari segala Dzat atau unsur di semesta. Mengutip dari kajian seorang ulama bahwa apabila kita hidup karena bernafas dengan udara,maka orang-orang kaya yang mampu membeli oksigen sudah pasti berumur panjang. Tetapi buktinya banyak orang kaya yang berumur pendek. Apabila kita hidup karena air maka yang hidup dekat dengan mata air akan berumur panjang. Tetapi kenyataan nya tidk seperi itu. Jadi sebenar nya apa yang membuat kita hidup?
Dalam kisah Dewa Ruci yang di tulisakan oleh perjalanan Bima mencari kesejatian diri. Beliau menemukan 4 warna yang menjadi fase perjalanan nya menuju ke singgasana Sang Ruci. Warna merah,kuning,hitam dan putih melambang kan keberadaan unsur semesta di dalam diri kita. Dan di saat pertemuan Bima dan Sang Ruci,4 warna menyelaras menjadi Permana. Kilauan Permana di tuliskan berwarna layak nya kilauan intan berlian. Disini lah perwujudan cahaya dari 4 unsur di gambar kan gamblang oleh Sunan Kalijaga dalam Serat Dewa Ruci.
Berbanggalah karena leluhur kita merupakan pewaris dan pelaku ilmu kesejatian. Dan secara turun-temurun membuat karya-karya besar panduan spiritual untuk mengenal diri dan Tuhan semesta.
* 1 detik tadi adalah masa lalu, 1 detik nanti adalah masa depan, Sang keberadaan adalah sekarang,saat ini, maka jangan sia-sia kan kesadaran tentang keberadaan dengan hal lalu dan hal mendatang *
Eng 06.06
Penataran
Komentar
Posting Komentar