POLA KESELARASAN DIRI DENGAN SEMESTA
Setiap unsur setiap anasir setiap partikel-partikel semesta entah apapun bahasa kalian,semua berselaras dengan diri jiwa makhluk terutama manusia.
8 elemen penciptaan semesta dan isi nya mempunyai pola dalam penyelarasan dengan semesta kecil diri manusia khusus nya dan mahluk hidup pada umum nya.
24 menjadi 12 menjadi 8 menjadi 4 menjadi 2 menjadi 1 menjadi 0. Apa yang kalian pahami di sini ?
Sungai mengalir dari pegunungan menuju lautan luas, air nya sebening kaca namun tak urung kadang keruh bak coklat nya lumpur. Bagaimana keadaan mood perasaan kalian setiap hari nya?
Angin semilir menyejukan suasana jiwa,melebur semua kelelahan raga namun sesekali badai topan menyapu semua kepadatan riuh nya dunia. Bagaimana ketenangan dan kegelisahan kalian menjalani kehidupan?
Api unggun menghangatkan raga di tengah-tengah keheningan dan dingin nya pegunungan yang menerpa,tetapi tak sekali dua kali luapan membaranya membakar kesombongan-kesombongan mahluk dunia. Apa kabar amarah kalian di setiap perjalanan jaman?
Membajak dan menyebar benih dapat menunjang kelangsungan hidup dengan hasil panen di tanah subur,namun gemuruh gempa dan luapan tanah panas dari gunung berapi akan meluluh lantakan kemegahan dunia. Masih kah kewibawaan di raga kalian unggulkan?
Di dalam diri mu ada diri ku.
Di setiap nafas mu ada nafas ku.
Disetiap amarah mu ada amarah ku.
Disetiap sakit mu ada sakit ku.
Disetiap kegelisahanmu ada kegelisahanku.
Di dalam kencang nya angan ingin mu berlari,ada angan ingin ku menyertai.
Semesta mempunyai pola,seperti diri kita yang mempunyai pola bangun tidur,makan,merasakan dll. Pahami pola semesta agar menyelaras dengan diri sejati kita.
Keluar dari zona yang memenjarakan kemerdekaan pola berprasangka kalian. Karena setiap kisah akan mengandung makna yang dapat di ambil sebagai pelajaran dan sebagai pemacu proses menuju ke arah pintu jiwa yang terkunci.
Kisah :
1. nabi khidir bertemu nabi musa,karena nabi musa banyak bertanya dengan akal nya,dan merasa lebih benar daripada yang di ikuti nya,maka nabi khidir mengusir nya. Bukan karena kesalahan nya nabi musa,tetapi di usir nya nabi musa oleh nabi khidir dengan maksud agar nabi musa tidak ketergantungan dengan nabi khidir dalam memahami ketauhidan ilmu di semesta raya ini. Dengan berjalan nya waktu nabi musa mampu menembus batas spiritual nya seorang diri dengan di dampingi nabi khidir secara keilmuan di bukit moria dan menerima wahyu 10 perintah semesta. (surat al kahfi)
2. kanjeng sunan kalijaga bertemu nabi khidir di tengah samudra,di saat sunan kalijaga ingin melakukan ibadah haji.Akan tetapi sunan kalijaga di usir nya untuk kembali,bukan karena sebuah kesalahan beliau nabi khidir mengusir nya untuk tidak naik haji,akan tetapi ambisi dan ketergantungan nya dari dunia masih belum pantas untuk menuju ke poros ketauhidan. Maka sunan kalijaga di suruh ekmbali dengan dalih rakyat jawa membutuhkan sunan kalijaga,dan tidak boleh di tinggalkan bahkan untuk ke tanah suci. (suluk linglung)
3. Syeh siti jenar bertemu nabi khidir di kala syeh siti jenar hendak membuka tabir keilahian sang ismoyojati semar. Di tengah perjalanan nya di temui nabi khidir, dalam wejangan nya beliau di haruskan menjadi manusi yang selalu di hina,entah bagaimana pun cara nya,karena jika syeh siti jenar di dewa-dewa kan oleh manusia lain,maka tanah jawa tidak akan bertahan lama,itu lah pengorbanan yang harus di lakukan syeh siti jenar kepada ibu pertiwi. Dengan di usir nya syeh siti jenar dari alam kelanggengan maka syeh siti jenar menemukan makna besar sebuah penyelarasan semesta. ( suluk malangsungsang)
4. Diusir nya brotoseno dari alam cahaya kelanggengan nur muhammad oleh sang hyang ruci,juga merupakan pelajaran besar untuk seorang brotoseno menempuh pelajaran diri dengan semesta tanpa ketergantungan dengan manusia lain.(serat dewaruci)
Di saat manusia masih bayi wajib di tuntun dan di awasi setiap melakukan apapun,tetapi saat sudah mempunyai kesadaran kemanusiaan nya,maka di bebaskan untuk memilih jalan terbaik nya. Tak beda dengan seorang murid yang berguru dengan seorang mursyid kesanadan,jika sudah waktu nya dan sudah pantas untuk menjalani perjalanan kesejatian,seorang guru harus melepaskan murid nya entah dengan cara bagaimana pun,agar sang murid keluar dari zona nyaman bersama guru nya dan mampu bertahan di hutan liar dengan kemampuan yang sudah di dapat nya selama berguru.
Jayeng 17/04/23
17.32
Komentar
Posting Komentar