KARMA SUTRA
Hukum sebab akibat merupakan salah satu hukum semesta yang nyata ada nya. Kali ini kami sebagai penulis akan membahas tentang keseimbangan spiritual manusia dengan semesta.
Pada jaman dahulu metode penyelarasan manusia dengan semesta tidak melulu dengan cara bertapa,menepi,meditasi. Akan tetapi ada sebagian kelompok yang menyakini bahwa penyatuan dua manusia antara laki-laki dan perempuan mampu mendobrak dinding Cahaya semesta agar menyelaras dengan pencerahan sejati. Metode extreme ini jaman dulu menjadi cara yang sering di gunakan oleh para bangsawan untuk mendapatkan Cahaya pencerahan semesta,sehingga banyak nya selir di yakini akan mampu melahirkan keturunan pilihan Tuhan/putra mahkota terpilih.
Seiring berjalan nya waktu,metode menyatukan dua lawan jenis ini mewaris ke kalayak rakyat biasa. Berawal dari pertempuran-pertempuran antar kerajaan yang mengakibatkan banyak keluarga kerajaan yang melarikan diri berbaur dengan rakyat jelata agar selamat dari kejaran musuh. Dari situ lah ajaran yang seharusnya di peruntukan bagi kaum bangsawan jadi mewaris ke kalangan rakyat biasa.
Ajaran suci ini menjadi berubah pengertian dan patrap nya setelah semakin meluas di kalangan umum. Banyak yang mulai di rubah dan keluar dari jalur keaslian ilmu ini. Bahkan ketika di praktek kan oleh salah satu aliran,ilmu ini menjadi terkesan mengerikan. Hal tersebut di karenakan di tambah nya patrap-patrap lain yang seharusnya tidak ada di dalam ajaran yang asli. Contoh nya harus minum arak dulu,harus ada persembahan darah dan masih banyak ubo rampe lain yang di luar ajaran asli nya.
Karma sutra adalah timbal balik dari wujud cinta kasih sayang. Ilmu ini di harus kan untuk dua insan yang sama-sama mempunyai daya ketertarikan yang sama,atau sama-sama saling mencintai. Apabila salah satu ada keterpaksaan,maka karma sutra tidak seimbang dan mengakibatkan ketidak beraturan di kehidupan dunia nya.
Raja-raja besar, wali-wali besar yang memahami akan ilmu ini pasti mempunyai pasangan hidup lebih dari satu. Karena penyatuan Cahaya di saat melakukan karma sutra mampu membuka gerbang Cahaya agung semesta. Sehingga penyelarasan dengan semesta lebih cepat di bandingkan dengan orang yang menepi atau bertapa dalam munajat nya. Akan tetapi tidak sedikit yang bahkan enggan untuk menggunakan metode ini. Banyak juga wali atau manusia terpilih yang tidak menggunakan metode ini dan memilih menyatukan diri dengan semesta dengan cara menepi dan bertapa karena takut salah satu melakukan nya dengan keterpaksaan,sehingga malah menjadikan karma sutra dengan hasil yang berakibat buruk.
Rasa yang sama,niat suci yang selaras dan ikatan jiwa raga yang di sepakati bersama merupakan kunci utama dari karma sutra. Untuk menghasilkan keseimbangan yang sama dengan semesta.
Berjalan nya waktu ilmu ini tenggelam dan jarang yang mewarisi nya. Karena di era kewalian ilmu ini mulai pelan-pelan di hilangkan,agar sesuai dengan kitab suci yang mulai berkembang di era masa itu.
Di dalam kitab suci di terangkan tentang hakikat pernikahan. Bagi yang memahami lebih dalam,maka akan menemukan arti pencapaian sejati. Dan juga banyak di jelaskan tentang perzinaan yaitu tidak ada nya ikatan suci,maka akan menemukan kehancuran duniawi. Hal itu yang di takutkan para wali,karena bagi yang belum benar-benar paham dan tauhid masih lemah,akan berakibat fatal apabila tidak terkontrol nafsu keangkara murkaan sahwat nya. Sehingga ilmu karma sutra ini perlahan hilang dan hanya sedikit yang di jaman sekarang mengetahui nya.
Keutamaan ilmu karma sutra adalah mampu membuka jalan hajat lebih cepat terkabul apabila di puncak kenikmatan nya masih berkesadaran lalu meluapkan hajat nya sebelum kepuasan nya keluar. Apalagi kalau kedua nya bisa keluar dengan bersamaan,disitu akan muncul keseimbangan puncak daya manusia yang sesungguhnya.
Pengamalan ilmu karma sutra hampir mirip dengan sunah rasul di dalam islam. Sebelum melakukan hubungan penyatuan di wajib kan munajat kepada Tuhan lalu membaca rapalan nya,setelah itu meditasi ketenangan,langkah berikut nya baru melakukan hubungan. Kalau di islam sesuai sunah rasul maka harus sholat dulu,dzikir dulu barulah melakukan hubungan.
Pengalaman kami sangat extreme,kami menulis ini dengan tujuan agar kaum pencari pencerahan tidak terbelenggu di dalam lingkaran ini. Karena jika sedikit saja ada kesalahan maka karma sutra berjalan,yaitu keburukan duniawi.
Eng 161124
02.40
Sleman
Komentar
Posting Komentar