SABDO RATU DI KEDIRI

Pada masa kerajaan Kalingga, Kartikea Singha, suami Ratu Shima, disebut-sebut menyusun kitab yang kemudian diberi nama Kalingga Dharma sastra.

Kitab yang diberi nama Kalingga Dharma sastra tersebut terdapat titah/sabda ratu bahwa "kepala negara yang tidak suci benar jika memasuki wilayah Kota Kediri, maka ia akan jatuh dari kekuasaannya". Titah tersebut di buat agar kepala daerah di bawah naungan kerajaan kalingga tidak melakukan korup dan hal negatif lain nya. 

Sabda ratu tersebut berjalan nya waktu bukan memudar tetapi malah semakin kuat energi kekuatan nya. Karena bukan hanya di daerah kediri namun seluruh nusantara meyakini hal itu,sehingga energi keyakinan yang orang-orang keluarkan menguatkan daya kekuatan sabda ratu shima tersebut.

Selain karena kekuatan kepercayaan orang yang menguatkan daya kekuatan nya, titah ratu itu juga di perkuat oleh persembahan darah seorang sultan dari malaka yang kala itu beliau di ujung kematian nya bersumpah untuk mempersembahkan darah nya agar semakin menguatkan sabda ratu tersebut menjadi semacam kekuatan kutukan bagi kepala negara/daerah yang datang ke kediri pasti akan jatuh dari jabatan nya.

Di kisah kan ada seorang sultan dari malaka yang kala itu mempunyai visi misi dan kecerdasan luar biasa untuk membangun nusantara menjadi negara yang maju dan berkembang. Dari kemampuan nya itu beliau di usulkan untuk menjadi kepala negara,namun keberadaan beliau di cekal oleh pihak yang tidak menyukai kelebihan sultan ini. Al hasil beliau di buru kemudian di bunuh di tengah pelarian nya di hutan sekitar kota kediri. Demi menghilangkan persaingan sebagai kepala negara,beliau menjadi korban pembunuhan yang sadis. Di ujung kematian nya yang menyimpan kekecewaan dan dendam,dengan darah yang terus mengucur dari tubuh nya hingga jatuh memenuhi tanah sekitar beliau terkulai lemah, ucapan yang mengandung kekuatan energi titik rendah terakhir,beliau mempersembahkan darah untuk menguatkan sumpah dengan sabda ratu yang kala itu bertengger kuat di wilayah kediri. 

Kami menuliskan pesan tersirat yang tak pernah tersurat karena banyak yang tidak mau untuk menuliskan nya. Semoga dengan tulisan kami ini,pesan beliau tersampaikan ke seluruh masyarakat dan menjadikan beliau legowo.


Eng 

251124

11.34

Sleman concat

Komentar

Postingan Populer