GERBANG CAHAYA SEJATI

Salam sejahtera untuk semua makhluk semesta raya khusus nya pembaca blog saya yang mungkin hanya lewat atau mengikuti dengan suka cita. Kali ini saya akan menulis kan tentang salah satu ilmu dari eyang syekh sitijenar yang bisa menjadikan pencerahan wawasan bagi kita semua,karena beliau adalah wali allah yang nyentrik kalau bahasa gaul nya,unik dari pada yang lain. Sedikit saya tulis kembali sekedar sebagai pembuka tentang siapakah syekh sitijenar itu? Iya beliau adalah wali yang mempunyai ketauhidan berbeda dengan wali lain nya. Bisa di kata kan mungkin hanya menantu sekaligus murid nya yang mendekati keilmuan beliau,yaitu kanjeng sunan kalijaga. Di beberapa sumber valid bahwa beliau adalah menantu syekh sitijenar,bahkan di serat beliau pun di ceritakan gamblang. Kita kembali ke pokok inti bahwa syekh sitijenar mempunyai suatu metode syiar yang berbeda,atau bahkan banyak yang mengatakan unik. Akan tetapi tidak sedikit pola dakwah nya yang unik tersebut menuai sematan “sesat”. Bagi mereka yang belum mengenal lebih dalam tentang beliau,sangat bisa di pastikan bahwa ajaran beliau sesat. Hal tersebut karena pencapaian dan pencerahan diri pribadinya belum terbuka.

Bukan karena penulis lebih condong kepada syekh stijenar,akan tetapi semua proses ada fase atau level untuk pencapaian dalam hal apapun. Orang sekolah,orang kerja dan proses yang lain,tidak lepas pula spiritual sejati pastilah mempunyai level-level pencapaian. Penulis kasih contoh : ada orang suka minum kopi atau “ ngopi” , mereka pun punya level di ranah perkopian,antara nya penikmat,peminum,pemula,pencicip dll ,dan mereka mempunyai kesimpulan masing-masing. Dari segi wujud yang terlihat oleh mata bahkan sampai ke rasa minuman kopi,pasti mereka mempunyai level tersendiri dalam pengungkapan nya. Nah dari sini bisa paham ya? Kemudian sosok beliau yang murah senyum,penuh pandangan welas asih membuat banyak orang mengagumi nya,ketegasan yang di balut dengan kasih sayang di setiap kebijakan nya,menjadikan beliau sosok manusia tanpa rasa kebencian juga rasa negatif lain nya. 

Murid beliau dari seluruh nusantara sangat menghormati ajaran yang di sampaikan oleh syekh,bahkan tidak ragu mereka mendakwahkan ke wilayah masing-masing. Ada salah satu murid yang gagal menerima ilmu syekh sitijenar,dia menyerap ilmu yang terdasar atau kanoman dalam bahasa nya,dia hanya suka menyombongkan diri dengan kadigdayaan kanuragan nya,mampu kebal senjata,mampu menembus memerintah jin,mampu membuat orang lain mati tanpa menyentuh. Ilmu dasar dari ajaran kemanunggalan ini membuat “masesa kija” murid gagal syekh sitijenar ini terlewat batasan diri nya dalam menyombongkan diri. Datang dari dalam keluarga kerajaan membuat nya semakin lupa dan merasa menjadi murid yang paling paham ajaran beliau dan paling sakti di antara murid yang lain. Melihat hal seperti itu syekh sitijenar tidak melakukan apapun,membiarkan dan memberi nya ruang untuk mendapatkan pencerahan nya sendiri. 

Karena menurut ajaran kemanunggalan bahwa manusia mempunya pintu pencerahan masing-masing,yang dimana pintu itu akan terbuka asalkan manusia tersebut mampu memegang sodo lanang keyakinan nya atau tetap bertauhid kepada keyakinan nya. Syekh sitijenar selalu berpesan kepada semua murid nya, “ jagalah sodo lanang diri,agar tidak terpatahkan atau melengkung “ kurang lebih bahasa indonesia nya seperti itu. Penjabaran nya adalah setiap manusia mempunyai keyakinan yang tertancap di dalam jiwa dan sanubari akal pikiran nya untuk membuka gerbang pencerahan mengenal Tuhan. Kata di sini untuk mengenal Tuhan bukan untuk mendekat Tuhan,karena mengenal pasti dekat,sedangkan dekat belum tentu kenal. Penulis kasih contoh : saat kita naik bus untuk pergi kemana tujuan kita,saat kita duduk berdekatan dengan orang lain,disana kita belum kenal tapi kita dekat,karena kita jejeran duduk nya. Kalau sebatas dekat maka kita tidak bisa mengutarakan atau meminta hal yang sesuai kebutuhan besar kita,mungkin kalau hal kecil masih bisa ya. Akan tetapi beda kalau kita kenal atau mengenal,hal itu sudah pasti dekat kan? Nah dari sini kita akan melampaui pencerahan baru. 

Di saat ramai nya gejolak beliau di fitnah karena sesat di jawa timur jawa barat jawa tengah,apa yang beliau syekh lakukan? Beliau hanya diam menyendiri melihat celah kejadian,selain ahli tasawuf yang mumpuni beliau juga ahli perhitungan semesta yang salah satu nya strategi pemetakan celah wilayah dan juga penempatan kebijakan yang tepat sasaran. Hingga akhir nya keberadaan orang- orang yang melakukan fitnah jatuh dengan sendiri nya,karena pergerakan alam semesta atas doa-doa syekh menjadi kan tidak suport atau tidak lagi memberikan keberkahan kepada mereka yang di maksud kan dalam doa. 

Kembali ke masesa kija yang sampai akhir perjalanan dia menjadi murid syekh sitijenar hanya menjadi seorang penghibur jalanan yang suka mendongeng tentang keilmuan nya kesana kemari,dan sering ikut ke perguruan sana sini demi mendapatkan pengakuan dirinya. Syekh sitijenar hanya membiarkan dan mendoakannya agar mendapatkan yang terbaik. Hingga maesa kija bertemu dengan syeh lemah abang KW di demak dan berguru kanuragan kepadanya,yang di kemudian hari ilmu tersebut malah menjadi perantara dari kematian nya sendiri. 

Syekh sitijenar mempunyai kepribadian tegas simpel dan welas asih,beliau manusia yang tidak pernah menghianati keyakinan nya sendiri. Dari ajaran kemanunggalan diri,kemanunggalan sejati,sampai kemanunggalan gusti banyak yang di tentang oleh beberapa ulama syariat kala itu,akan tetapi beliau dengan sabar dan perlahan memberikan penjabaran terkait ilmu tersebut. Alhasil mereka malah mengikuti syekh dengan ketulusan hatinya,karena kandungan kasih sayang dalam ilmu dan juga penyampaian nya yang menyentuh kalbu. Seorang salik akan melalui beberapa tahapan untuk mencapai ke ranah spiritual kemanunggalan, berikut tahapan nya :

Kembali ke fase atau level perjalanan spiritual seseorang pasti akan melampaui beberapa tahapan : 

1. Fase pencarian data : hal ini biasa nya pemula yang sangat suka masuk pertama di dunia spiritual dan mengalami kenyamanan,maka tingkat penasaran nya masih tinggi dan bahkan seneng-seneng nya kesana kemari menacri orang yang se frekuensi sebagai sharing.

2. Fase bingung             : ini juga kelanjutan dari fase di atas,semakin mengetahuai banyak hal atau banyak nya informasi data yang masuk ke dalam diri,maka akan timbul kebingungan karena belum paham penyelarasan nya,dan cenderung emosi yang tidak stabil di dalam diri. Bingung,mudah marah tanpa alasan,pengen kesana tapi jadi nya kesini dan masih banyak lainnya,yang pasti emosional nya tidak stabil.

3. Fase pengakuan         : nah yang ini level habis bingung- bingung,sobat akan merasakan suatu pencerahan dari banyak nya informasi entah apapun itu,contoh mungkin bisa mengurai tentang arti huruf hijaiyah,aksara jawa atau apapun,yang sekira nya itu suatu pencapain dan kebanggan diri sendiri saat itu. Biasa nya ini akan menjadi kan gejolak di dalam diri untuk di akui oleh sekelompok kecil sobat saat itu. Ini hal wajar karena masih masuk ke dalam fase pencapaian. Dan hal ini semua wali juga melampaui,suatu saat saya tuliskan.

4. Fase diam                  : di tahapan ini manusia atau sobat semua sudah malas untuk mengobrol kan hal yang berputar-putar. Contoh nya hal yang menurut sobat sudah pernah di capai dan mulai di tahapan diam adalah fase mengurai dan menyelaraskan ilmu untuk di twrima dalam raga jiwa pikiran. dan hal ini biasa nya membuat sobat malas untuk di obrolkan lebih cenderung menyendiri mencari jawaban dari alam.

5. Fase tenang dan menikmati   : fase ini adalah level pencerahan yang sobat sekalian tidak lagi merasa butuh sesuatu,fase mengalir yang dimana hanya lebih seneng diam dan menikmati semua hal yang ada. Di tengah obrolan panjang teman-teman nya,sobat hanya menikmati mendengarkan dan menganalisa. Karena di fase ini sobat akan lebih teliti setiap bahasan yang keluar dari siapapun,dan siap menyerap untuk di olah secara pribadi. Di fase ini sobat tidak butuh lagi pengakuan dan di fase ini sobat siap menerima ilmu dari mana pun,siapapun asal itu selaras dengan diri.

Dari 5 inti level perjalanan spiritual tersebut pasti akan di lalui oleh semua manusia yang melakukan proses,entah apapun proses itu. Akan tetapi yang paling utama proses suluk spiritual diri.

Syekh sitijenar berpesan kepada murid-muridnya untuk menjaga tauhid yang sudah di genggam,dan tidak mudah untuk di goyah atau di hantam oleh keyakinan lain,yang hanya akan membuat ketidak stabilan diri. Maka beliau mengajarkan tentang kemanunggalan,yang bermakna lain penyelerasan yang datang dari luar untuk selaras di dalam.

Salam rahayu 



Jayeng 20/01/23
“ nikmati seteguk penghilang dahaga,drpd seember meregangkan nyawa “

Komentar

Postingan Populer