KESEJATIAN SYEH SITI JENAR
SULUK KRENDOSOWO
Sebuah
sejarah besar yang masih simpang siur kisah cerita nya dan banyak kontroversi
dalam penyampaian secara umum nya,kami mencoba ikut di dalam sebuah
penyelarasan kisah seorang wali unik nyentrik yang ikut meramaikan sejarah di
nusantara dan menjadi tokoh utama di jaman nya. Syeh abdul jalil atau lebih di
kenal dengan nama syeh lemah abang,syeh siti jenar,syeh sitibrit,syeh
jabaranta,syeh tanjungmas,syeh satmata dan masih banyak lagi gelar yang di
sandang oleh pelaku faham Manunggaling Kawulo Gusti ini,nama dan gelar tersebut
tidak semata-mata di dapatkan karena pengakuan diri nya sendiri namun
gelar-gelar beliau di dapatkan karena pencapaian nya menuju ke dunia spiritual
yang di atas semua orang di jaman nya itu,sehingga orang-orang tersebut
menyematkan gelar secara batin nya kepada syeh abdul jalil. Di sini kami tidak
akan menuliskan lagi tentang asal usul beliau karena sudah banyak nya buku-buku
dan juga artikel-artikel yang menuliskan sejarah asal usul beliau dari berbagai
versi nya masing-masing,kembali ke pembaca semua meyakini dengan rasa mana yang
benar karena menurut kami semua tidak ada yang salah secara spiritual,dari segi
spiritual semua bisa di selaraskan dengan indah sampai menemukan hal puncak
yang bisa di sepakati bersama. Sejarah yang sudah ada bagi kami ada lah
kesepakatan secara bersama dari semua peneliti sejarah secara ilmiah dengan
penelusur sejarah secara spiritual,karena jika tidak ada salah satu nya maka
tidak akan terjadi sebuah kisah cerita panjang perjalanan dari semua yang di
lakukan oleh leluhur kita di masa dulu. Sebelum kami memulai penulisan sejarah
perjalanan dari syeh abdul jalil ini,kami baca beberapa literasi yang sudah ada
dan dari semua yang kami baca hampir semua nya mirip isi nya dan juga hampir
semua condong mengatakan bahwa seorang syeh siti jenar adalah wali sesat dengan
keilmuan nya yang tidak di setujui oleh dewan walisongo pada masa itu,bahkan
lebih tragis lagi saat membaca di halaman kematian syeh lemah abang yang di
buat sangat hina dan seakan-akan beliau manusia yang tidak patut di hormati ke
syeh an nya atau gelar besar nya yang sudah menyandang gelar seorang syeh,dan
lebih memprihatinkan lagi di kisah kan kalau deretan dewan wali yang harus nya
mengajarkan ke akhlak an nabi Muhammad harus tega membunuh,memenggal dan
membuat fitnah besar hanya untuk menyembunyikan kematian seorang syeh sitibrit.
Setelah kami pelajari secara artikel-artikel umum yang sudah ada,kami mulai
menelusuri secara langsung ke lokasi-lokasi yang di tulis oleh penulis-penulis
hebat Indonesia itu,berawal dari kekaguman kami dengan sosok beliau berlanjut
kagum dengan ajaran-ajaran nya yang sangat istimewa yang mampu membuat
pencerahan orang-orang besar di era saat itu,dari situ secara logika harus nya
kita bisa menarik hikmah yang besar kalau ajaran beliau adalah ajaran luhur
yang patut di lestarikan dan di paham kan ke seluruh manusia agar lebih mampu
mewujudkan apa arti dari puncak pencapaian spiritual welas asih atau puncak
kasih sayang yang lebih meluas ke sesama makhlukNya. Kami jalan di beberapa
petilasan syeh satmata di sekitar jawa tengah mengikuti yang ada di literasi
penulis-penulis yang sudah kami baca,di pengimaman masjid agung demak yang di
ceritakan banyak buku-buku bahwa di sana lokasi pengeksekusian beliau juga
pemakaman nya,disana kami menggali
informasi dari takmir masjid juga penjaga maqom yang ada di area masjid agung
demak, kami lengkapi ngobrol santai dengan warga sekitar sambil wedangan di
angkringan sekitar masjid agung demak,yang kebanyakan warga mengais rejeki
membuka warungan angkringan di lingkungan masjid agung demak sekaligus ngalap
berkah peninggalan wali tentunya. Cerita yang di yakini oleh kebanyakan orang
di sekitar demak berkiblat di cerita-cerita umum yang sudah beredar di
internet-internet dan buku-buku yang mengisahkan tentang syeh sitijenar yang di
penggal dan di makam kan di imaman masjid agung demak yang masih berdiri kokoh
sampai sekarang,dan mereka juga seperti menganggap hal tersebut sudah seperti
hal biasa saja tanpa ada niatan untuk menggali nya lebih jauh cerita tersebut
lebih dalam lagi,mungkin karena mereka berpikir sudah lah biar berjalan seperti
ada nya cerita-cerita tersebut atau mungkin juga sumber-sumber yang di telusuri
tidak semudah yang sudah ada di depan mata. Kami simpan semua info yang di
dapat kemudian mulai perjalanan ke daerah kudus tepat nya di gebog rahtawu di
atas petilasan lokojoyo dari sana kami melanjutkan kearah mantingan jepara di
belakang maqom ratu kalinyamat dan sultan hadirin berlanjut kearah desa balong
jepara utara menuju ke pesisir pantai utara lemah abang menusuri desa lemah
abang ,lemah putih,lemah ireng dan lemah kuning yang di setiap lokasi mempunyai
cerita nya masing-masing seputar petilasan syeh siti jenar. Jawa tengah utara
dari brebes,tegal ,pekalongan,demak,kudus,semarang,grobogan,blora meluncur ke
timur selatan berhenti di maqom butuh sragen,sambil wedangan lagi kami menggali
sejarah tentang syeh lemah abang di daerah situ,karena maqom butuh dan syeh
siti jenar sangat erat sekali,di lihat dari cerita yang sudah ada dan membumi
di ceritakan beliau mempunyai hubungan erat secara spiritual maupun secara
jasmani dengan ki ageng butuh,ki ageng
kebo kanigoro,ki ageng ngerang,dan pembesar-pembesar pemerintahan kerajaan di
era beliau saat itu. Bertambah lagi sumber kisah beliau di data kami melejit ke
salatiga,ke simo boyolali dan istirahat sejenak di boyolali pengging,sambil
mengurai cerita-cerita yang kami dapat lalu kami himpun satu persatu supaya
menjadi sebuah cerita yang menyambung antara lokasi satu dan yang lain nya.
Pengging yang masuk dalam berbagai tulisan di buku-buku juga artikel-artikel di
literasi internet pada umum nya,kami menarik kesimpulan bahwa pengging puncak
dari penelusuran kami,sampai beberapa hari kami menelisik ke petilasan-petilasan
ki ageng kebo kenongo dan sri makurung handayaningkrat,di situ kami mendapatkan
sedikit cerita berbeda dari yang kami dapatkan di perjalanan sebelumnya,di
maqom sri makurung kami bertemu seseorang yang memberikan informasi terkait
syeh lemah abang dari perjalanan nya di wilayah jawa barat tepat nya di daerah
Cirebon,orang tersebut mengatakan bahwa sejarah asli syeh abdul jalil bisa di
gali secara penelusuran langsung lewat peninggalan beliau berupa serat tulisan
beliau yang sampai sekarang masih ada di maqom pamuksan beliau di Cirebon tepat
nya di kemlaten yang merupakan tempat pamoksan syeh siti brit jabarata di
kraton kemlaten tersebut. Kami membuat planing perjalanan ke Cirebon malam itu
untuk membuktikan cerita orang yang kami temui di maqom eyang sri makurung
pengging sepuh,karena kami yakin sebuah perjalanan yang baik akan di temukan
jalan yang mudah. Dua hari berikutnya kami meluncur menuju ke Cirebon tujuan
kami langsung ke maqom sunan gunungjati,karena kami belum tahu dimana lokasi kemlaten
yang menjadi tempat pamoksaan syeh siti jenar. Dari maqom sunan gunungjati kami
memperoleh beberapa info tentang lokasi kemlaten,tetapi kami sowan dahulu ke maqom syeh datuk kahfi juga
ke maqom syeh nurjati yang lokasi nya sedikit ke bawah jika kita berdiri dari
maqom syeh datuk kahfi. Setelah kami turun dari maqom syeh nurjati ada
seseorang pemandu ziarah wali dia adalah warga sekitar yang di pekerjakan untuk
membantu para peziarah agar tahu dimana saja ada tempat yang bisa untuk ngalap
berkah di lokasi gunung amparan jati tersebut,dari situ kami di arahkan untuk
ke sendang songo di lereng gunung amparan jati,kami mandi menyucikan diri di
Sembilan mata air itu,karena warga meyakini Sembilan mata air itu petilasan
syeh datuk kahfi guru sang sunan gunungjati,kemudian kami upayakan mengambil
juga air-air bertuah itu untuk melengkapi unsur air di spiritual kami. Ngobrol
tipis-tipis dengan warga yang mengantar kami berkeliling tadi akhir nya bisa
mendapatkan informasi lokasi kemlaten juga,orang baik ini juga mengantarkan
kami sampai di lokasi nya bahkan di panggilkan juru kunci nya agar kami bisa
masuk ke dalam dan bisa berdoa langsung di sebelah nisan syeh tanjungmas,kami
merasakan keharuan yang sangat dalam melihat dan merasakan energi maqom kemlaten
yang merupakan lokasi terakhir wali allah yang menjadi kiblat spiritual kami
ini karena keluhuran ilmu dan akhlak baik nya,sesampai nya kami di kemlaten
rasanya seperti semua yang kami lakukan kemarin menelusuri petilasan-petilasan
syeh abdul jalil menjadi hilang kosong melebur di dalam pengetahuan yang ada di
kemlaten,benar saja setelah bertemu juru kunci maqom dan beliau bercerita
panjang tentang kesejatian seorang wali kinasih gusti ini semua jadi jelas ada
nya,seperti kami merasakan hal yang sama pada saat mengetahui isi cerita bapak
juru kunci tersebut yang inti dari cerita beliau di kutip dari serat peninggalan
eyang lemah abang kemlaten,dan menjadi kesempurnaan perjalanan kami cerita
bapak juru kunci untuk mengisi kekosongan jeda cerita kami yang sudah sedikit
kami himpun di pengging saat itu. Penjabaran luas dari juru kunci membuka
pikiran dan hati spiritual kami untuk memulai pengambilan data di level
berikutnya,yaitu pengumpulan informasi melalui jalan spiritual yang nanti nya
akan melengkapi semua data perjalanan kami secara langsung dari lokasi
petilasan-petiasan syeh lemah abang. sepulang dari Cirebon kami menghimpun lagi
data yang sudah kami peroleh,data yang kami dapatkan dari tutur tinular di
lokasi-lokasi dan juga data dari energi spiritual yang kami ambil di
petilasan-petilasan,dari penghimpunan tersebut masih kurang sempurna sebelum
kami lengkapi dengan perjalanan ke jawa timur,karena sumber juru kunci
mengatakan kalau beliau syeh siti jenar menapak tilas pula sampai di jawa
timur. Tuban,lamongan,jombang,mojoketo,bojonegoro,Kediri,tulungagung,trenggalek,madiun
dan kami penelusuran agak lama di blitar,di blitar kami menemukan banyak
kejutan-kejutan yang tak terduga,di salah satu tempat di desa purworejo dusun
centong kami menemukan hal istimewa yang membuat perasaan jiwa kami bergejolak
kegembiraaan yang tak bisa di ungkapkan karena di situ kami menemukan energi
kasepuhan antara beliau dan sahabat nya yaitu ki ageng kebo kenongo.
Syeh abdul
jalil seorang manusia biasa asli jawa yang menimba keilmuan nya di ulama-ulama
besar dari timur tengah yang datang ke tanah jawa,dari kecil beliau suka dengan
pengetahuan baru dan selalu menggali kawruh nya dengan tekun,di usia nya yang masih
muda beliau sudah menghafal kitab Al Qur’an dan di perbolehkan oleh guru nya
untuk menimba ilmu lagi ke guru yang mampu menjabarkan makna dari semua yang
sudah di pelajarinya sampai saat itu. Beliau di pencarian nya bertemu dengan
seorang mursyid agung bernama syeh datuk kahfi,abdul jalil muda pun di ajak nya
untuk ikut beliau ke amparan jati guna menimba ilmu yang mampu melengkapi
kawruh nya saat ini,sebagai seorang mursyid waskito syeh datuk kahfi melihat
kecerahan di dalam kening dan dada abdul jalil muda. Bertahun-tahun abdul jalil
mengikuti sang mursyid ngalap berkah dan ngangsu kawruh dengan rajin tekun
sabar,hingga suatu ketika abdul jalil muda di nikahkan dengan putri sang
mursyid dan menyematkan gelar gus untuk adul jalil muda,melihat hal itu
beberapa senior dari amparan jati merasa tidak suka dan memupuk kebencian-kebencian kecil di hati
pikirannya,membuat aura berbaur di amparan jati saat itu. Melihat hal yang
seperti itu maka abdul jalil meminta ijin kepada sang mursyid yang juga mertua
nya itu untuk membuat sebuah tempat yang tak jauh dari amparan jati guna menyebarkan
ilmu-ilmu dari guru nya juga dari ajaran amparan jati yang sudah bertahun-tahun
di pelajari nya,sebagai orang tua mertua dan juga mursyid nya beliau syeh datuk
kahfi mengijinkan murid kesayangan nya itu pun membuat padepokan sendiri untuk
menyebarkan ajaran mulia nya sendiri. Dengan kepercayaan yang di berikan
mursyid nya,abdul jalil memulai babat alas nya di selatan amparan jati tepat
nya selatan barat nya. Setelah lama abdul jalil membuat padepokan sendiri
semakin hari semakin banyak murid-murid yang belajar ke tempat nya,hal itu
membuat bangga sang mursyid ,padepokan kecil yang di kelola abdul jalil dengan
nama Krendosowo itu setelah beberapa tahun menjadi sebuah tempat yang hamper
sama besar nya seperti amparan jati,kebanggaan sang mertua semakin berbunga di
hati hingga suatu hari abdul jalil bersama istri anak nya di panggil sowan ke
amparan jati,dari pernikahannya dengan putra mursyid melahirkan satu orang anak
perempuan. Sesampainya abdul jalil di amparan jati tidak di sangka-sangka abdul
jalil di baiat oleh syeh dahtuk kahfi bergelar syeh abdul jalil,berita tersebut
langsung mecuat kencang se antero caruban dan membuat perubahan baru di masa
itu,dari kabar baik tentang mendapatkan nya gelar syeh untuk syeh abdul jalil
ini,di sisi lain kebencian-kebencian yang tertimbun puluhan tahun mulai
berhamburan dengan ganas layak nya gunung meletus mengeluarkan lahar bara panas
menjulang langit meratakan tanah. Perasaan senang haru bangga yang di rasakan
syeh abdul jalil tidak beliau rasa kan dalam-dalam,pencapaian nya tersebut di
anggap sebagai rasa sayang seorang guru kepada murid nya saja,yang beliau
rasakan malah perasaan kebencian dari senior-senior nya yang semakin besar
meluap-luap,karena kesasmitaan beliau saat itu langsung bisa terbaca kalau ini
adalah awal kisah pilu tanah jawa khusus nya. Benar lah apa yang di khawatirkan
syeh abdul jalil tetapi tanpa mandat atau dawuh dari guru beliau tidak berani
untuk melakukan sesuatu,karena bagi seorang murid yang berakhlak apapun yang
terjadi walaupun itu berdampak negative bagi nya,namun jika sang guru belum
memerintahkan untuk melakukan sesuatu,berarti memang itulah yang seharusnya
terjadi,dan keyakinan syeh lemah abang akan guru nya sangat lah tinggi,apa yang
terbaik pasti sudah sang guru upayakan sasmita nya,ciri murid yang tawadu’ dan
tauhid kepada guru hingga naik ketauhidan kepada Sang Khalik. Dua orang santri
senior amparan jati keluar karena merasa bahwa sang mursyid tidak adil dan
pilih kasih dengan mereka,di karenakan lebih menyayangi murid baru daripada
mereka berdua yang mengabdi lebih lama,dari pernikahan syeh abdul jalil dengan
putri sang guru sampai di sematkannya gelar syeh kepada juniornya yang menurut
mereka berdua sudah sangat fatal juga menurut mereka kemampuan abdul jalil
tidak sepadan bahkan yang notebe nya lebih senior di bandingkan syeh abdul
jalil yang baru masuk dan belum banyak mengenyam ilmu di amparan jati. Kemudian
mereka berdua membuat padepokan di luar amparanjati tetapi menjauh dari
guru,yang satu di jawa tengah tepat nya di sisi pesisir selatan dan satu nya
lagi di pesisir utara jawa timur,dengan kemampuan mereka belajar di amparan
jati tidaklah sedikit orang yang berbondong-bondong mengikuti ajaran mereka
karena apa yang di ajarkan adalah ilmu kesejatian yang sangat di gemari oleh
orang-orang jawa pada masa itu,basic mereka pribumi yang menganut ajaran jawa
membuat kedua murid amparan jati tadi mudah untuk menarik orang-orang pribumi
asli tadi mengikuti ajaran nya. Lie san orang tionghua yang dulu datang ke jawa
dengan orang tua nya untuk berdagang,kemudian di titipkan di amparan jati untuk
belajar ilmu karena merasa kesenioran nya tidak di hargai guru nya,maka dia
dengan nama lemah abang mendirikan padepokan di jawa timur mengajarkan ilmu nya
dan yang satu nya hasan ali dari timur tengah yang datang juga karena
perdagangan lalu tertambat di amparan jati karena kedalaman ilmu sang mursyid
yang menjadikan nya kagum dan memutuskan untuk berguru di amparan jati,dia
menjadi siti jenar di jawa tengah pun mendirikan padepokan dengan di ikuti
orang-orang besar dari trah nasab raja-raja jawa. Secara pendidikan dan akademis
mereka berdua bisa di katakan sangat sukses membuka padepokan di jawa tengah
dan jawa timur,karena meluas dengan pesat bahkan di sokong di dukung penuh oleh
orang-orang besar di daerah masing-masing.
Syarif
hidayatullah sunan gunungjati yang merupakan murid lama di amparanjati akan
tetapi beliau di sekolahkan di timur tengah untuk memperkuat dasar syariat nya
pada saat itu pulang ke tanah jawa untuk kembali menemui sang guru sekaligus
untuk meminta restu atas ilmu yang di dapatkan nya dari negeri
seberang,bersamaan dengan kembali nya syarif hidayatullah datang pula murid
baru titipan dari salah satu dewan walisongo,beliau adalah raden sahid murid
kinasih dari sunan bonang yang di titipkan di amparan jati agar menimba ilmu
kasepuhan sebagai bekal nya menempuh perjalanan panjang nya kelak sebagai wali
yang hebat di masa depan. Amparan jati yang kehilangan dua orang murid senior
nya tergantikan dua orang yang datang mengisi kekosongan mereka berdua,raden
sahid yang gejolak spiritual nya baru meluap-luap dalam waktu singkat mampu menerima
banyak hal dari amparan jati,syeh abdul jalil melihat raden sahid jadi teringat
masa muda nya yang juga haus akan ilmu pengetahuan. Sunan gunungjati yang
melepas rindu dengan sang guru bercerita panjang sampai waktu serasa tak
berputar karena curahan kerinduan nya dengan sang guru mampu melumat semua
keadaan dan waktu menjadi seperti miliknya saat itu. Selepas nya sunan
gunungjati mencurahkan semua ilmu yang di dapatkan nya dari negri
seberang,beliau mendapat tugas dari sang guru untuk menduduki tahta keraton
caruban yang kosong agar caruban menjadi sebuah keraton yang pakem atau mempunyai
kepala pemerintahan untuk mengelola potensi besar daerah nya,di tengah
kesibukan nya sebagai salah satu dewan wali beliau sunan gunungjati juga
menjadi seorang kepala pemerintahan di caruban dan menjadi tauladan untuk
rakyat nya,di bawah pemerintahan syarif hidaytullah caruban menjadi pusat
perdagangan besar di jaman itu,juga menjadi tolak ukur pendidikan ajaran
kasepuhan islam. Tahun berganti tahun peristiwa demi peristiwa terjadi tiba
saat nya sang guru menuju ke sempurnaan meninggalkan murid-murid nya berjuang
dengan bekal ilmu yang sudah di turun kan nya,sebelum syeh datuk meninggal
beliau berpesan kepada murid-murid nya untuk melakukan kebaikan dengan ilmu
yang di dapatkan nya di amparan jati,dari semua murid-murid nya hanya tiga
murid kinasih yang mempunyai pesan khusus dari syeh datuk kahfi yaitu syeh abdul
jalil di beri pesan suatu saat jika masjid agung demak dan masjid agung
ciptarasa bergejolak,maka luruskan lah ajaran tanah jawa dengan pemahaman yang
sejati dengan membawa batu gilang kecil ditanam setiap lokasi yang gempar
karena nama syeh siti jenar,tanam batu gilang dengan rajah agar jadi pertanda
bahwa pernah ada kisah di setiap tempat tersebut.Dengan di temani raden sahid
kelak akan membuat perubahan besar setiap apa yang kalian lakukan di lokasi
tersebut,juga akan membangun jiwa besar dan pendewasaan jiwa untuk raden sahid
melalui pengalaman bersama mu. Di hari berikutnya sunan gunungjati di panggil
menghadap sang guru beliau berpesan untuk menjaga keutuhan caruban juga
menegakan keadilan meskipun kesalahan itu terjadi atas hal yang di lakukan oleh
saudara perguruan amparan jati,sunan gunungjati yang belum paham apa arti dari
pesan sang guru hanya sendiko dawuh tawadu’ dan siap mengemban pesan tugas dari
guru agung nya itu. Malam nya raden sahid yang sedang manembah kepada Sang
Gusti Maha welas asih mendapat hidayah wisik sasmita untuk naik ke atas bukit
amparan jati di tempat palenggahan sang guru agung syeh datuk kahfi,beliau pun
langsung naik keatas dan di temui nya sang guru sedang duduk memandang langit,melihat
raden sahid yang datang kemudian di suruh nya duduk mendekat beliau pun bercerita
tentang syeh abdul jalil muda yang di anggap nya mirip dengan raden sahid,kemudian
cerita berlanjut sampai kisah kedua senior nya yang pergi dari amparan jati
karena iri kepada syeh abdul jalil,raden sahid yang mendengarkan dengan seksama
menjadi paham gejolak amparan jati sebelum dia masuk belajar di padepokan besar
ini. Di akhir cerita syeh datuk kahfi berpesan kepada sahid untuk ikut abdul
jalil jika saat nya tiba untuk keliling tanah jawa mengemban tugas dari guru
nya tersebut,raden sahid pun sendiko dawuh siap melaksankaan tugas yang di
berikan,beliau juga berpesan jika nanti nya sang guru meninggal maka raden sahid
berguru lah dengan syarif atau abdul jalil dengan sungguh-sungguh agar semua
ilmu yang di dapatkan komplit tidak setengah-setengah dari amparan jati. Esok
hari nya raden sahid menemui syeh abdul jalil dan menceritakan semua yang di
sampaikan gurunya,juga pesan-pesan yang di berikan oleh sang mursyid,mendengar
hal tersebut syeh abdul jalil membuka sedikit ilmu tentang kasepuhan sebagai
bekal raden sahid nanti nya jika ikut berkeliling tanah jawa bersama nya. Waktu
yang di cemaskan murid-murid amparan jati pun tiba,sang muryid agung
meninggalkan dunia dan mereka semua,berita pun menyebar dengan cepat sampai ke
demak dan dewan wali,mereka berbondong-bondong ke amparan jati untuk memberikan
hormat terakhir kepada sang guru besar. Kesedihan yang lama-lama terkikis oleh
keseharian murid amaparan jati yang masih aktip di bawah kendali sunan
gunungjati pun mulai manapaki perkembangan karena amparan jati di gabungkan
dengan keraton caruban,agar mudah di pantau perkembangan hari-hari
nya,bersamaan dengan berjalan nya waktu raden sahid yang lama ikut syeh abdul
jalil pun di nikahkan dengan putri nya,dari sini sang murid menjadi menantu dan
hal ini seperti kisah syeh abdul jalil yang berulang di murid nya raden sahid.
Penyebaran
ajaran dari kedua siswa jebolan amparan jati yang sakit hati karena junior
nya,semakin membuat resah raja demak pada saat itu,beliau pun mulai mengutus
dewan wali untuk menyelesaikan masalah tentang orang bernama syeh siti jenar
dan lemah abang ini. Di jawa tengah dewan wali mengutus sunan dari kudus untuk
mengatasi dan dari jawa timur ada sunan bonang dan beberapa pengikut. Murid
siti jenar di jawa tengah yang mulai meresahkan salah satu nya ada
wibisono,lontang,ki jalu yang basic mereka orang-orang yang berpengetahuan
tinggi dan mampu merangkul banyak massa untuk ikut dalam ajaran kemanunggalan
ajaran mereka,dan yang lebih membuat resah adalah adipati-adipati,ki ageng- ki
ageng pembesar kerajaan bawahan demak banyak yang ikut bergabung dengan ajaran
ini. Salah satu pengikut faham ini yang mempunyai pengaru besar adalah putra
pengging ki ageng kebo kenongo,seorang putra mahkota yang urung tahta atau
tidak mau meneruskan menjadi raja karena gemar bertapa dan bertani,karena bagi
beliau hal itu yang mampu menyelaraskan dirinya dengan alam dan sang pencipta.
Kedekatan nya dengan sitijenar membuat keresahan kerajaan demak karena banyak
nya pengikut aliran tersebut di takutkan akan menjadi segerombolan pemberontak
untuk kerajaan demak,ki ageng kebo kenongo yang akrab dengan siti jenar mulai
merasa se pemikiran dan satu rasa tatkala mereka sama-sama membedah kawruh
sepuh yang selaras meskipun mereka beda keyakinan antara islam dan hindu,hal
itu yang membuat pangeran pengging ini hormat dengan sitijenar,suatu hari
karena di usik oleh kedatangan utusan-utusan dari demak,beliau memutuskan untuk
pergi ke jawa timur dari pengging untuk menemui kakak nya yaitu kebo kanigoro
yang saat itu sedang menjalankan pesan terakhir ayahnda tercinta nya untuk
menjadi adipati walaupun sebentar di daerah yang pernah menjadi tapak tilas
kerajaan besar majapahit,dan lokasi nya masih ada keprabuan leluhurnya yaitu raden
wijaya sang raja pertama majapahit. Dengan kedatangan adiknya yang jauh-jauh
berkunjung beliau sangat senang,semalam suntuk mereka bersama sambil menikmati
makanan khas kadipaten kanigoro,sambil menceritakan kisah masa kecil mereka
berdua tertawa mengingatnya,ki kebo kenongo pun menceritakan tentang
pertemuannya dengan orang bernama sitijenar dan menceritakan tentang kawruh
yang di bawa nya dan juga kedekatan nya pun di ceritakan semua,ki kanigoro pun
bercerita hal yang sama dengan adiknya,yang berbeda Cuma nama pembawa ajaran
nya lemah abang,persamaan ajaran yang di bawa bahkan tidak bergeser sedikit pun
apa yang di sampaikan,membuat kedua nya penasaran satu sama lain siapakah
mereka,apakah satu orang yang sama.
Peristiwa
yang menggemparkan sejarah tanah jawa seperti pesan syeh datuk kahfi bahwa nama
syeh abdul jalil yang banyak gelar karena pencapaian spiritualnya,tercemar
karena kelakuan dari kakak senior nya di amparan jati pun tiba di ujung kisah
nya,karena banyak nya rakyat kerajaan demak dari kaum biasa yang ikut aliran siti
jenar dan lemah abang abal-abal ini banyak yang salah dalam memahami makna dari
ilmu yang di turunkan secara instan tersebut,maka banyak yang memahami bahwa
kematian adalah jalan terbaik untuk menyempurnakan darma hidup di dunia,minim
nya sumber daya manusia di kala itu membuat banyak orang biasa yang ikut ajaran
ini menjadi gila kematian dan memilih membuat kerusuhan yang berujung kearah
kematian nya dalam bentuk apapun,bahkan memukuli prajurit-prajurit kerajaan
yang bertugas keliling wilayah hanya untuk mendapatkan kematian dengan cara
instan. Keprihatinan syeh abdul jalil melihat semua itu mendorong jiwa nya
untuk segera meluruskan semua yang di salah gunakan senior-senior nya untuk
sebuah kepentingan pribadi nya saja,karena semua hal yang terjadi itu tidak lah
ada guna nya di perpanjang. Raja demak kala itu yang masih ragu untuk melangkah
karena beliau tahu kalau sitijenar adalah anak didik dari amparan jati maka utusan-utusan
yang di tugas kan oleh raja demak hanya di utus untuk memantau pergerakan nya
saja,tidak ada tindak eksekusi. Karena semakin lama semakin parah dan makin
banyak kematian konyol terjadi,raja demak mengirim surat resmi ke keraton
caruban untuk menindak lanjuti hal tesebut,oleh sunan gunugjati di terima dengan
baik,seperti pesan dari guru nya yang selalu di ingatnya,akhir nya beliau paham
pesan terakhir guru nya,inilah waktu nya beliau menuntaskan tugas guru nya
tersebut dengan se adil-adil nya. Beliau sunan gunungjati pun pergi menuju
demak untuk bertemu raja demak dan juga dewan wali di temani beberapa pengawal.
Pergerakan dari amparanjati pun dimulai,dari selang waktu sunan gunungjati
meninggalkan caruban untuk bertemu dewan wali dan raja demak,maka syeh abdul
jalil di temani menantu nya raden sahid pun berangkat menuju ke timur melewati
pesisir utara,karena jalur tengah sudah di bersihkan sunan gunungjati sembari
menuju demak. Sunan gunungjati sebagai siswa amparan jati merasa malu saat
rapat dewan wali yang di hadiri raja demak,karena pencemaran nama baik amparan jati
di tanah jawa oleh mereka berdua,mendengar cerita para dewan wali menjadikan
sunan gunungjati mengusulkan diri untuk menjadi eksekutor kesalahan yang di
lakukan oleh siswa amparan jati yang menyalahgunakan ilmu nya,sebagai
pertanggungjawaban atas semua yang terjadi maka sunan gunungjati berangkat ke
jawatimur dan membawa lemah abang palsu untuk di adili secara adil dan di
saksikan oleh semua kalangan juga di hadiri raja demak dan juga dewan wali,di
depan masjid agung cipta rasa caruban lie san yang mengukuhkan gelar nya
menjadi syeh lemah abang di penggal oleh tangan sunan gunungjati
sendiri,sebagai raja juga sebagai pertanggungjawaban nya sebagai siswa amparan
jati yang mengemban pesan luhur guru nya,jasad lie san di makam kan di area
keraton caruban sebagai pennghargaan terkahir nya dan masih di berikan
kehormatan untuk di makam kan di area caruban sebagai siswa amparan jati,sunan
gunungjati berlaku se adil-adilnya seperti janji nya kepada sang guru. Kejadian
tersebut memukul perasaan murid-murid lemah abang di jawa timur,mendengar kabar
bahwa guru terkasih nya di penggal oleh sunan gunungjati. Tak terasa perjalanan
yang di tempuh bertahun-tahun pun membuahkan hasil bagi perjalanan syeh abdul
jalil dan raden sahid,pesisir utara mulai terurai ajaran-ajaran yang selama ini
mereka pahami tentang kematian adalah jalan terbaik bertemu sang khalik,di
luruskan oleh syeh abdul jalil. Raja demak yang baru pun mulai merasa gusar
karena kembali ada kabar tentang ajaran sesat yang dulu pernah ada di jaman
raja demak pertama,kini muncul lagi dengan nama syeh siti jenar. Bahkan banyak
nya orang yang mengikuti nya membuat raja demak cemas seperti pikiran raja
demak pertama dulu,kalau saja mereka akan membuat pemberontakan
besar-besaran,maka di utuslah sesepuh dewan wali kala itu sunan dari kudus
untuk mengatasi masalah ini,maka berangkatlah beliau menuju kediaman
sitijenar,disana adu debat terjadi dan membuat pengikut sunan kudus pusing
karena banyak kawruh sangat dalam terlontar dari mereka berdua saat debat,sampai
berujung adu ilmu kesaktian yang akhir nya sunan kudus mengakui kehebatan siti
jenar,beliau pun pulang ke demak dan melaporkan semua kejadian yang terjadi.
Laporan sunan kudus membuat raja demak semakin gusar,karena senopati nya tidak
mampu menyelesaikan tugas nya,bahkan di pukul mundur secara telak. Sunan kudus
yang merasa sebagai seorang senopati telah gagal hal itu menghantam mental sang
sunan kala itu,di kecemasan nya ada salah seorang murid nya yang mengatakan
bahwa murid sunan bonang ada di jepara bersama seorang murid amparan jati,mereka
sudah beberapa tahun di jepara membangun padepokan kecil,mendengar hal tersebut
sunan kudus meluncur ke jepara memastikan apa yang di katakan murid nya itu,dan
benar di daerah mantingan jepara sunan kudus bertemu raden sahid,sunan kudus
menceritakan semua yang terjadi kepada raden sahid,kemudian semua cerita
tersebut di ceritakan lah ke syeh abdul jalil oleh raden sahid,mendengar kisah
panjang dari raden sahid maka syeh abdul jalil mengutusnya menuju demak untuk
mengeksekusi senior nya itu,karena syeh abdul jalil yang lembut hati perasaan
nya tak tega untuk melakukan pengeksekusian,sebagai murid amparan jati beliau
tahu kelemahan-kelemahan senior nya,maka di utus lah raden sahid untuk ke demak
dan menuntaskan semua hal yang telah di lakukan oleh senior amparan jati yang
membuat barisan besar sakit hati ini. Sunan kudus di dampingi raden sahid
menuju demak menemui raja demak ketiga ini,tanpa di sadari sahid sudah lama tidak
ke demak karena menimba ilmu,sampai raja berganti baru dan ini kali pertama berjumpa secara langsung,sang raja bertemu raden
sahid sangat senang sekali,karena sedikit banyak sang raja sudah mendengar cerita
tentang raden sahid yang juga bergelar sunan kalijaga murid sunan bonang,karena
merasa belum pantas menyandang gelar sunan nya,beliau belajar ke amparan
jati,dan hari ini raja melihat di depan mata nya seorang sunan kalijaga yang
terkenal sakti itu. Raja mengutus raden sahid untuk menuju pengging menemui
sitijenar dan murid-murid nya,sekaligus membawa nya ke demak untuk di adili
dari perbuatan nya menyebarkan ilmu kasepuhan tanpa melihat wadah orang yang
menimba nya,raden sahid berangkat seorang diri menuju pengging,disana beliau
menikmati tiap perjalanan nya sambil mengingat masa muda nya yang pernah keluar
masuk di hutan jawa timur dan jawa tengah. Sesampai nya di pengging beliau
bertemu lah dengan hasan ali senior nya alias siti jenar, pengging yang damai
asri di penuhi para petani dengan tanah subur hijau raden sahid duduk mendekat
sitijenar yang sedang menatap pohon beringin,beliau bercerita dulu nya pengging
ada raja nya tapi sekarang pergi meninggalkan tempat ini juga anak istri nya di
jawa tengah,karena beliau tidak mau mencelakakan anak istri nya sampai dia
palsu kan kematian nya,juga menyembunyikan keberadaan nya,seorang putra dan
pangeran dari pengging ki kebo kenongo nama beliau. Raden sahid duduk
mendengarkan,karena beliau paham betul siapa sitijenar ini,seperti pesan sang
guru hari ini pasti akan datang seperti yang dikatakan beliau sang mursyid.
Yang sudah terjadi tidak bisa di rubah,karena kedengkian semua jadi seperti ini
lanjut sitijenar,ak tau kau siswa amparan jati karena energi sesama orang-orang
amparan jati tidak bisa di pungkiri apalagi sitijenar adalah senior raden
sahid,sitijenar pun berpesan bahwa ki kebo kenongo mempunyai putra yang di
tinggalkan di daerah salatiga bersama istri nya,nanti nya jika waktu sudah tiba
anak itu akan merubah nusantara,dampingilah dia,pesan terkahir dari sitijenar
di ingat oleh raden sahid hingga akhir nya sitijenar pun ikut raden sahid ke
demak,di depan masjid agung demak di sebelah selatan di penggallah kepala
sitijenar oleh raden sahid,dengan air mata kesedihan raden sahid memenggal nya.
Syeh abdul jalil yang menunggu sahid pun melihat semua peristiwa itu dari
kejauhan,kemudian beliau mengajak raden sahid meneruskan perjalanan nya semakin
kearah timur,tuban,lamongan,bojonegoro,terus melengkapi semua yang serba salah
paham karena pemahaman orang-orang yang menerima ilmu dari amparan jati belum
komplit sepenuhnya,jadinya pemahaman mereka kacau dan salah tafsir menjadi
seperti ajaran sesat,sampai di sore hari mereka berdua sampai di kadipaten
kanigoro,bertemu dengan adipati juga mengobrol panjang lebar dan teringat lah
adipati dengan adik nya,mengutus lah pengawal untuk memanggil adik nya di
paseban dalem kadipaten besar itu,posisi kediaman yang di berikan adipati
kanigoro kepada adik nya ada di barat kadipaten sebelah selatan,beliau
mendengar bahwa ada orang berjuluk sitijenar datang ke kediaman kakak
nya,langsung dengan suka cita beliau ki kebo kenongo menyambut dengan
kegembiraan karena kerinduan sahabat yang lama sekali tak bertemu. Sesampai nya
belliau di kadipaten terkejut karena orang yang di temui bukan lah sitijenar
sahabat nya melainkan orang asing yang belum di kenal nya,sebelum terlarut
dalam kebingungan nya terlalu dalam,syeh abdul jalil memperkenalkan diri nya ke
ki kebo kenongo,dan menceritakan semua nya kepada beliau dan di rasa hal ini penting
untuk di bahas maka syeh abdul jalil dan raden sahid di ajak ke kediaman ki
kebo kenongo di paseban ujung barat adipaten kakak nya, malam berganti malam
kisah berganti kisah mereka tidak juga bosan membicarakan banyak kawruh sampai
di titik akhir ki kebo kenongo merasa tak mampu menandingi kawruh syeh abdul
jalil juga ilmu kasepuhan nya sangat tinggi,karena melihat ki kebo kenongo
sudah tak mampu menggapai apa yang di sampaikan oleh syeh abdul jalil,itu
berarti ki kebo kenongo mengalami ke mentokan spiritual saat mendapatkan ilmu
kawruh dari senior nya yang menjadi siti jenar tersebut,karena senior nya itu
keluar amparan jati posisi belum menuntaskan semua ilmu kawruh nya,maka ajaran
yang di bawa dan tersampaikan di kalangan orang banyak merupakan ilmu kasepuhan
yang belum komplit atau baru sekitar 80% dari keutuhan sempurna ilmu pengenalan
diri dan gusti itu,maka syeh abdul jalil melihat kementokan ki kebo kenongo
langsung bisa memahami dimana titik celah kepahaman ki kebo kenongo terhenti. Syeh
abdul jalil membabar tentang kawruh kesejatian,kesempurnaan dan pengenalan
gusti di dalam diri,ki kebo kenongo jiwa nya bergejolak meluap-luap bagaikan
ombak laut selatan yang siap menerjang karang dan melahap semua yang di lewati
nya,kegembiraan juga kegelisahan bercampur aduk ketika mendengar wejangan syeh
abdul jalil saat itu,raden sahid yang mendengar pun ikut menahan gejolak jiwa
yang sama luar biasa nya dengan ki kebo kenongo,ketika sudah selesai beliau
syeh abdul jalil terdiam dan di ikuti ki kebo kenongo dan raden sahid,meditasi
3 jam diam tanpa kata dan lantunan amalan membuat keheningan kehampaan untuk
mengurai makna terdalam dan akhir nya mereka mampu menyelaraskan ilmu yang baru
saja di jabarkan gamblang oleh syeh abdul jalil,dengan beralas batu gilang di
bawah pohon jenar yang sedang berbunga semerbak mewangi di hiasi bintang dan
rembulan,dari kejauhan ketiga sosok ini terlihat hanya bayang-bayang hitam,seperti
malam itu milik mereka tanpa ada yang lain mengetahui makna dunia. Raden sahid
yang mendapatkan pesan dari siti jenar sebelum di eksekusi di masjid agung
demak di sampaikan kepada ki kebo kenongo,beliau pun berpesan kelak hari ki
kebo kenongo menitipkan anak nya ke raden sahid dan membimbing nya agar menjadi
orang yang besar.
Pangeran
pengging sepuh yang menjadi adipati sudah menemui waktu nya untuk kembali ke
jatidiri nya yang merupakan seorang yang gemar tirakat laku topo,di karenakan
jiwa kesatria nya beliau melaksanakan pesan ayahanda nya untuk menjadi kepala
pemerintahan walau tidak lama,maka beliau pun mewujudkan keinginan ayahanda nya
sri makurung handayaningkrat untuk duduk di tahta kanigoro di bawah raja demak saat itu,karena waktu nya tiba
beliau dan anak istri nya boyong menuju kembali ke jawa tengah untuk hidup
sebagai orang pengging yang gemar bertani dan bertapa,adik nya ki kebo kenongo
pun ikut serta kembali ke jawa tengah karena dengan pemahaman utuh yang di
dapatkan nya,beliau memutuskan untuk menemui anak istri nya dan hidup menepi
sebagai orang pengging. Ki kanigoro kembali ke jawa tengah dengan nama samaran
baru yaitu ki ageng purnomo sidiq,dan ki kenongo dengan nama samara baru ki
butuh,hal itu mereka lakukan agar tidak di kenali oleh orang-orang karena
mereka ingin hidup damai sebagai petani dan pertapa tanpa ada yang mengganggu
dari pihak manapun,ki purnomo sidiq berjalan menyusuri pesisir selatan dan
menetap di watu kelir sukoharjo nama sekarang di banyubiru,dan adik nya ki
butuh pulang ke pengging untuk mengubur baju kebesaran nya setelah itu beliau
berjalan ke salatiga menjemput istri nya di ajak ke daerah plupuh dusun butuh
sragen,mereka berdua menjalani hidup di sana. Anak semata wayang ki butuh tidak
ada bersama istri nya karena beliau menjalani kisah besar nya sendiri kala itu
untuk mengukir sejarah besar di masa depan nanti nya,ki butuh yang sudah tahu
akan sepak terjang putra nya itu yang nanti nya akan membuat sebuah perubahan
besar di tanah jawa tidak cemas dan menjalani kehidupan damai nya di butuh
bersama istri nya dan membuka padepokan kecil bersama teman-teman lama nya
sewaktu belajar kawruh dengan sitijenar,ki butuh membedar menjabarkan kawruh
penyempurna untuk semua orang yang mengalami kementokan spiritual karena
pamahaman yang terhenti ketika ikut sitijenar,seperti hal nya ki butuh sebelum
bertemu dengan syeh abdul jalil dan di jabarkan kesempurnaan ilmu dari siti
jenar palsu,ilmu yang di dapatnya dari syeh abdul jalil atau sitijenar sejati
sangat bermanfaat di kalangan orang-orang di padepokan butuh. Bersamaan dengan
pulang kembali mereka semua dari timur ke barat banyak kisah yang terjadi dan
berkaitan dengan kisah-kisah anak-anak mereka yang mencari jati diri nya juga
untuk menghiasi layar kaca bentang jajaran nusantara khusus nya tanah jawa.
Syeh abdul
jalil dan raden sahid tiba di caruban dengan di sambut sunan gunugjati beliau
bertiga bercerita satu sama lain membagi pengalaman nya selama perjalanan,syeh
abdul jalil berpesan kepada raden sahid mulai sekarang untuk memakai gelar
kesunanan nya sunan kalijaga,dan meminta
tolong kepada sunan gunugjati untuk mendampingi dari belakang sebagai senior di
dewan kewalian,karena sunan kalijaga ke depan nya akan membuat pembaharuan
besar-besaran untuk nusantara dan tanah jawa,ikut serta dan andil beliau nanti
nya akan sangat besar bagi kerajaan-kerajaan di nusantara. Dari lokojoyo yang
beringas karena sedikit nya pemahaman keilmuan hingga mempunyai cara berpikir
sendiri yang menurutnya benar sampai bertemu sunan bonang di gembleng sampai
mendapat gelar sunan kalijaga,namun karena perpindahan kerjaan besar majapahit
ke demak masih belum mendewasakan diri seorang sunan kalijaga kemudian merasa
belum pantas memakai gelar tersebut,maka di kirimlah ke amparan jati hingga
sampai hari ini. Mulailah membaharu di nusantara dengan gelar sunan kalijaga
sebagai pamomong juga sebagai guru sejati yang memegang teguh keadilan
kebenaran,dengan ajaran murni yang di pelajari dari manapun,perjalanan sunan
kalijaga dan syeh abdul jalil meluruskan ajaran simpang siur juga penumbalan
tanah jawa dengan watu gilang atas dawuh dari guru besar syeh datuk
kahfi,membuat dewasa diri sunan kalijaga juga mendewasakan spiritual dari sunan
kalijaga.
Kisah di
ambil berdasar literasi umum dan pengambilan data secara spiritual di
petilasan-petilasan perjalanan eyang kalijaga dan syeh abdul jalil.
Nb : kisah
berlanjut dengan perjalanan sunan kalijaga kembali kearah timur bertemu dengan
anak nya juga kisah dari putra beliau dari istrinya yang putri syeh abdul
jalil,juga bertemu nya dengan putra nya yang dari istri sebelum nya. Kami
menulis sampai di kisah ini hanya untuk membuka batin rasa pembaca tentang
kebenaran syeh abdul jalil syeh sitijenar .
Daeng selasa 7 juni 2022.
Yang terlintas di benak saya adalah perjalan penulis yang bisa napak tilas ,,itu sangat luar biasa., sehingga bisa memberikan penjabaran yang runut. yang sebenarnya kalau dituliskan secara lengkap, bab ini bisa berjilid jilid. Matur Gung Panuwun Mas Daeng,,Rahayu Sagung Dumadi.
BalasHapusrahayu mas aries....matur sembah nuwun....🙏
Hapus