MUTIARA TETAP MUTIARA

Di tengah sengit nya pertempuran antara kraton cirebon melawan portugis,terdapat cerita tentang seorang pangeran dari cirebon yang sakti dan beliau adalah senopati perang kala itu.

Raden kemuning nama nya,beliau putra dari penguasa cirebon yaitu sunan gunung jati bersama salah satu istri nya yang bernama putri ong tien. Raden kemuning dari kecil sudah menunjukan potensi yang sangat istimewa,di karena kan wilayah cirebon masih belum kondusif maka raden pun di titip kan ke salah satu kepala desa yang bernama luragung,raden kemuning di rawat dengan penuh kasih sayang oleh beliau. Ki jayaraksa sebagai orang yang di beri amanah,tentu saja tidak berani seenaknya menjalankan perintah,maka beliau mengajak sodara nya yang bernama Ki broto wiyana untuk membantu melindungi pangeran kecil dari incaran portugis. Ki brotowiyana adalah kepala desa kuningan sedangkan ki jayaraksa kepala desa luragung,mereka adik kakak yang mempunyai kedudukan sama di pemerintahan cirebon. 

Bersama dengan dua orang linuwih,raden kemuning menjadi pemuda yang mempunyai banyak kemampuan,dari ilmu agama,ilmu seni beladiri,ilmu strategi perang bahkan beliau menguasai ilmu pertanian dengan fasih. Dua desa tersebut mempunyai letak strategis dan sampai sekarang terkenal sebagai bumi petani,karena tanah nya yang subur dan juga masyarakat nya menguasai tentang hal pertanian. Di usia nya yang tergolong masih muda raden kemuning sudah di akui menjadi orang sakti mumpuni linuwih di antara pemuda lain nya. Raden kemuning menetap lebih lama bersama ki gede kuningan atau ki broto wiyana di desa kuningan,dari sana lah tersematkan julukan pangeran kuningan. Selain karena beliau menetap di desa kuningan,raden kemuning juga mempunyai kulit yang menurun dari sang ibu yaitu putri ong tien. Kulit beliau yang lebih kuning daripada orang lain,hal itu juga salah satu kenapa beliau di panggil pangeran kuningan.

Akan tetapi berjalan nya waktu ayahanda pangeran kuningan menitah kan jabatan kepada pangeran kuningan untuk menjadi kepala desa kuningan menggantikan ki gedeng kemuning yang saat itu sudah berumur. Sebagai seorang pemuda yang diberi amanah sudah mempunyai wilayah kekuasaan,tentu darah muda pangeran kuningan ingin menunjukan diri di hadapan raja yang notabene masih ayahandanya sendiri dengan mengusulkan diri sebagai senopati perang kerajaan cirebon. Selama jabatan senopati di pegang pangeran kuningan,dua kali perang selalu menang.

Hingga suatu hari syeh maulana jati atau lebih di kenal sunan gunung jati meninggal dunia,sosok raja pun hilang. Tahta pun di duduk i oleh fatahilah,tetapi hanya sebentar dan berganti penguasa yang lebih muda dari pangeran kuningan,beliau adalah panembahan ratu sebagai penguasa kerajaan cirebon berikut nya. Walau pun pangeran kuningan berhak menduduki tahta,tapi beliau tidak bisa berbuat apa-apa dengan keputusan dari dewan adat kerajaan. 

Di era kekuasaan panembahan ratu,nama pangeran kuningan semakin tenggelam dan di tambah setiap pertempuran selalu mengalami kekalahan. Beliau pun dengan arogan memutuskan untuk melepas kan diri dari pemerintahan kerajaan cirebon,di samping raja nya adalah cicit dari ayahanda nya,beliau merasa lebih pantas menduduki tahta dan menurut pangeran kuningan yang patut di sungkem i hanya raja syeh maulana jati. Panembahan ratu pun mulai mengutus adipati untuk datang ke kuningan dan menanyakan tentang kesetiaan nya kepada cirebon,namun hasil yang di dapat tidak sesuai harapan panembahan ratu. Singkat cerita beliau sendiri yang datang ke kuningan untuk menanyakan ketegasan pangeran kuningan tentang kesetiaan nya untuk kerajaan cirebon. Sesampai nya mereka berdua bertemu terjadilah tanya jawab yang tidak mengarah ke hal yang damai,akhir nya kedua nya bertarung dengan kemampuan masing-masing. Diatas langit masih ada langit ternyata ilmu bela diri pangeran kuningan belum mampu mengalahkan panembahan ratu,beliau jadi paham kenapa yang naik ke tahta raja bukan diri nya,ternyata secara kemampuan memang jauh di banding panembahan ratu. Akhir nya pangeran kuningan menyatakan untuk sumpah setia dengan kerajaan cirebon.

Suatu ketika panembahan ratu mendapatkan surat dari salah satu kerabat trah pajajaran,beliau menjadi istri seorang penguasa di daerah kadipaten kanigoro. Isi surat menuliskan tentang meminta di kirimkan seseorang yang mempunyai kemampuan ilmu perang dan ilmu pertanian,karena di daerah kadipaten kanigoro mempunyai tanah yang subur namun masih banyak yang belum menguasai tentang ilmu pertanian,dan juga beliau sebagai seorang istri adipati juga merangkap senopati perang wanita di kadipaten nya,beliau adalah nyai gadung melati putri pajajaran yang di nikahi oleh putra sulung pengging. Menanggapi surat tersebut panembahan ratu merasa bingung,karena cirebon sedang dalam incaran banyak musuh dan membutuhkan banyak orang tetap di cirebon,sedangkan surat dari nyai gadung meminta orang yang mampu ilmu perang dan pertanian,tentu nya akan mengurangi kekuatan cirebon apabila di kirim walaupun dua orang saja. Setelah musyawarah dengan dewan kerajaan dan penasehat,beliau teringat bahwa pangeran kuningan adalah orang yang mempunyai kedua kemampuan tersebut,maka di kirim lah pangeran kuningan untuk memenuhi permintaan nyai gadung melati itu.

Pangeran kuningan yang merasa senang karena mengetahui bahwa ayahanda nya masih punya sodara di luar cirebon,beliau di kadipaten kanigoro benar-benar mencurahkan semua kemampuan nya,karena tidak ingin mengecewakan bibi nya yang membutuhkan bantuan. Di kadipaten kanigoro pangeran mengajarkan ilmu agama juga,di sela-sela pelajaran pertanian beliau menyisipkan syiar islam kepada masyarakat. Peran pangeran sangat besar di kadipaten kanigoro sehingga beliau mendapatkan gelar ki ageng kuningan,karena beliau seorang pangeran yang mempunyai ilmu banyak dan bermanfaat untuk sesama,akhir nya gelar ki ageng pun di sematkan kepada beliau. 

Setelah beberapa tahun beliau mengajarkan ilmu di kadipaten kanigoro,akhirnya tiba waktu beliau untuk kembali ke cirebon. Dengan perjalanan panjang yang beliau lalui,tak lupa di setiap tempat yang menurut nya harus di singgahi maka beliau melakukan syiar di tempat-tempat tersebut. Sehingga petilasan ki ageng kuningan sepanjang jawa timur,jawa tengah dan jawa barat selalu ada. 


"Masih ada kisah lanjutan tentang pernikahan beliau di kadipaten kanigoro yang tidak kami tuliskan,karena akan lebih panjang kisah nya. Untuk sementara sebagai wawasan cukup cerita singkat ini dulu".


Sumber data :
1. Tutur tinular masyarakat
2. Olah spiritual
3. Atja. (1986). Carita Purwaka Caruban Nagari: Karya Sastra sebagai Sumber 
Pengetahuan Sejarah.
Bandung: Proyek Pengembangan 
Permuseuman Jawa Barat.

Danasasmita, Saleh. (2022). Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu 
Siliwangi. Bandung: Kiblat Buku Utama.
Ibrahim, Erlangga dan Syahrizal Budi Putranto. (2016). 

Champa: 
Kerajaan Kuno di Vietnam. Jakarta: Batara Ahara Nusa. 

Iskandar, Yoséph. (1997). Sejarah Jawa Barat: Yuganing Rajakawasa.
Bandung: Geger Sunten.

Mahamid, Mochammad Nginwanum Likullil. (2022). Karesidenan 
Madiun, 1896-1942: Kiprah Penguasa Belanda dalam Modernisasi 
Administrasi hingga Perubahan Sosial-Politik. Bantul: Penerbit KBM 
Indonesia.

Noorduyn, J. dan A. Teeuw. (2006). Three Old Sundanese Poems. 
Leiden: KITLV Press. 

Reksodihardjo, Soegeng, dkk. (1992). Dr. Cipto Mangunkusumo. 
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat 
Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan 
Dokumentasi Sejarah Nasional.

S. M., Apipudin. (2010). Penyebaran Islam di Daerah Galuh Sampai 
dengan Abad Ke-17. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat, 
Kementerian Agama RI.
Sulendraningrat, P.S. (1985). Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka 
dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Sunardjo, R. H. Unang. (1996). Selayang Pandang Sejarah Masa Kejayaan 
Kerajaan Cirebon Kajian Dari Aspek Politik dan Pemerintahan. 
Cirebon: Yayasan Keraton Kasepuhan Cirebon.

Tendi. (2021). Bukti Sejarah Hari Jadi Kabupaten Kuningan. Bandung: 
CV. Feniks Muda Sejahtera Ban



Komentar

  1. Salam rahayu. Saya tertarik mengikuti blog dan video youtube panjenengan. Apakah ada kontak yang bisa dihubungi? Matur sembah nuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. rahayu kang...panjenengan tinggal nmr wa...segera kami balas..nuwun🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer