BUMI SUCI YANG TERSEMBUNYI

Assalamualaikum .... rahayu rahayu rahayu ... salam sejahtera sedulur semua.

Sebuah kerajaan yang besar secara kekuatan dan juga wilayah,pastilah mempunyai kekuasaan yang luas. Dari pembukaan tulisan kami kali ini,merujuk kepada dinasti kerajaan jawa yang pernah menguasai nusantara dan juga negara-negara tetangga. Dilihat dari segi kekayaan dan kekuasaan dapat di simpulkan bahwa kerajaan jawa secara turun temurun mempunyai pasang surut di era nya masing-masing. Hal ini menjadi proses pendewasaan bagi kelanjutan raja-raja yang bertahta secara estafet di kerajaan tersebut.

Wilayah kekuasaan pada masa ke masa juga mengalami pasang surut perkembangan dari perekonomian,pemerintahan dan kebudayaan. Berganti nya waktu banyak pula dusun- dusun kecil yang berubah menjadi desa,bahkan sebalik nya desa ataupun kadipaten malah di rubah menjadi dusun kecil dengan maksud untuk menyembunyikan sesuatu hal agar tetap terjaga dari manusia berkepentingan yang nanti nya hanya akan merusak kebudayaan yang ada.

Sebagai contoh wilayah yang pernah terjadi perubahan antara lain kerajaan slembi,yang notabennya dulu adalah sebuah kerajaan besar tapi sekarang hanya sebuah dusun/dukuh kecil di daerah boyolali. Kemudian blitar/balitar yang dulu hanya dusun/dukuh kecil di jaman kerajaan kadiri doho,sekarang menjadi kadipaten yang mempunyai daya energi alam yang luar biasa. Yang menjadikan semakin cemerlang adalah dengan ada nya pemujaan-pemujaan dan perabuan raja-raja besar di jaman ratusan tahun yang lalu. Walaupun tidak komplit secara sempurna jejak bangunan nya,akan tetapi puing-puing yang tersisa sudah lah cukup untuk mewakili pembuktian cerita yang ada.

Setiap kerajaan mempunyai tata letak secara administratif untuk memudahkan berjalan nya sebuah pemerintahan yang matang. Jika kita melihat kerajaan sekarang yang masih berdiri yaitu dinasti mataram kraton kasunanan dan kasultanan,mereka mempunyai tempat-tempat yang di bangun sesuai divisi nya masing-masing. Kesatriyan,kepatihan,kademangan,baluwarti,ndalem pangeran dan tanah suci pemakaman raja dan keluarga nya. Sampai sekarang masih bisa kita temui tempat-tempat tersebut di kraton surakarta atau pun yogyakarta,dan sebagai sebuah kerajaan yang mempunyai cikal bakal,tentu nya semua hal yang ada merupakan ilmu turun temurun dari leluhur nya terdahulu. Dari budaya seni,pengelolaan ekonomi,tata pemerintahan dan tata letak wilayah nya sudah pasti mengikuti pakem yang di ajarkan secara turun temurun dan menjadi suatu hal yang wajib di jalankan.

Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja yang arti nya Bumi/tempat pilihan sebagai perabuan atau makam para raja / bangsawan. Blitar pernah mendapat sematan kalimat keramat di atas. Apabila kita tidak tepat menerjemahkan nya,pasti terjadi perdebatan yang tak berujung,karena satu dan yang lain nya mempunyai persepsi nya sendiri-sendiri,sedangkan orang yang membuat tulisan tersebut tidak menggamblangkan secara detail tentang isi makna besar nya. 

Menurut telusuran kami dan juga di dukung sumber beserta narasumber yang kuat,Blitar di jaman kerajaan sepuh merupakan tanah pilihan leluhur yang di tetapkan sebagai tempat pasetran agung atau pemakaman perabuan para leluhur agung. Kalau di era sekarang seperti giri layu,imogiri,mangadek,laweyan dll. Berarti bisa kita tarik kesimpulan bahwa Blitar adalah tanah suci pilihan di jaman dulu. Apabila jaman sekarang ada imogiri yang di jaga oleh kasultanan yogyakarta di bawah naungan kraton sepuh kasunanan surakarta,maka Blitar yang dulu di jaga oleh kadipaten kanigoro di bawah naungan majapahit.

Luas nya wilayah kerajaan di masa dulu,jangan di lihat dari kacamata tata letak wilayah peta sekarang,karena seperti yang kita tulis di awal,bahwa semua perubahan-perubahan banyak terjadi dari era per era sesuai raja yang berkuasa saat itu.

Jayeng 240823
23.44

Matur nuwun


Komentar

Postingan Populer