RAHASIA ALAM KAHDYANGAN/DIENG


Nama tempat  wisata dataran tinggi Dieng sudah pasti bukan hal yg asing lagi bagi orang di Indonesia khusus nya,dan tak asing pula bule-bule atau orang luar negeri yg berkunjung ke dieng untuk menikmati alam yg indah dan penuh dengan adat istiadat yg masih kental kelestarian nya.
Bagi orang yg suka akan alam pegunungan dan mata air tidak salah  jika datang ke dataran tinggi dieng,disana akan di sajikan keindahan elok pegunungan terbentang  luas di sekeliling nya,anatara nya gunung sindoro,gunung sumbing,gunung prau dan perbukitan kecil di lereng-lereng gunung besar tersebut,lelah perjalanan jauh menuju dataran tinggi dieng tidak akan sia-sia karena akan terobati dengan pemandangan yg memanja kan mata juga merefleksi kelelahan badan kita karena perjalanan jauh yg ditempuh nya.
Menuju ke titik bahasan tulisan saya ini bukan untuk mengulas tentang keindahan dataran dieng karena obyek wisata nya yg berbagai macam keunikan dan mempunyai keindahan sempurna bagi mata manusia,akan tetapi akan saya ulas tentang keberadaan dieng yg menjadi cikal bakal manusia di dunia sebagai awal jaman baru setelah jaman kenabian Nuh As,dimana rahasia-rahasia yg susah di ungkap kan tersebut bakal terungkap dengan berjalan nya jaman oleh orang-orang yg mengheningkan diri menembus cipta menggapai hidayah untuk sebuah kebenaran hakiki perjalanan orang-orang terdahulu sebelum jaman kita ini.
Di dataran dieng ada seorang petapa suci yg sedang melakukan suatu pendekatan diri kepada Ilahi karena pencapaian pencarian nya berhenti di dataran tinggi dieng,hidayah yg di dapatkan nya telah menuntun beliau untuk menetapkan diri di dieng, dengan hanya berselimutkan sarung beliau menempa musim demi musim yg tak selalu bersahabat dengan raga manusia,karena di dataran tinggi dieng musim dingin bersalju pun ada tidak hanya musim hujan dan panas seperti daerah-daerah lain nya,sering orang yg sowan beliau selalu bergumam “ apakah tidak dingin ya,padahal pake jaket masih di tutupi sarung saja dingin nya masih menusuk tulang ,apa rahasia beliau???”,memang hal itu yg selalu ada di pikiran para tamu yg datang sowan beliau.
Nama panggilan beliau yg akrab di telinga orang adalah Mbah Fanani dieng,manusia petapa yg sempat beberapa waktu kemarin ramai di media info dan media sosial karena beliau di ambil dari pertapaan nya dan di pindah ke indramayu/petilasan eyang DampoAwang ,entah karena hidayah atau karena kepentingan pribadi hanya Tuhan yg tau,akan tetapi 41 hari kemudian mbh fanani di kembalikan ke dieng lagi sampai sekarang,sekilas tentang beliau ini tidak akan saya ulas lebih panjang karena yg menulis tentang beliau mbah fanani dan juga keindahan wisata dieng sudahlah sangat banyak di Blog-blog ataupun Website juga banyak yg Upload Youtube.
Awal saya mencari rahasia yg ada di dieng adalah mengikuti jejak petunjuk dari mbah fanani yg bertahun-tahun bertapa di dataran tinggi yg super dingin hanya berselimut sarung,melawan dingin panas dan musim lain nya dengan Yakin kepada Sang pencipta,badan halus yg menyellimuti raga seorang mbah fanani yg sudah di lingkari oleh cahaya Ilahi tidak lagi merasakan kenafsuan dunia,tidak pula merasakan sakit dan senang nya dunia,hanya Tuhan lah yg ada di setiap duduk nya,hembusan nafas nya,pandangan nya,detak jantung nya,dan tiap angan nya.
Mbah fanani yg sebagian orang menyebutnya Wali Allah itu sekarang sudah banyak yg tau dan sowan untuk berdoa di depan nya juga meminta nya sebagai perantara agar doa-doa orang yg datang itu bisa terkabulkan oleh Tuhan lewat perantara beliau,dan hal itu di yakini oleh banyak orang yg datang ke pertapaan beliau,ketajaman rohani mbah fanani mampu menggugah hati setiap insan untuk melakukan hal serupa dengan jalan bertapa membenturkan raga untuk menembus kehangatan cahaya Ilahi,ibarat sebuah pasak bumi di dataran tinggi dieng,mbah fanani membuat kekokohan dieng menjadi tenang damai senantiasa di yakini oleh masyarakat sekitar nya.
Sebuah hidayah Sirr lewat kalbu yg saya dapatkan di dieng membuat keyakinan bertambah semenjak sanepo mbah fanani saya gabungkan dengan hidayah kalbu tersebut,bahwa dieng adalah labuhan kapal Nabi Nuh yg terombang ambing di tengah banjir besar yg hampir meratakan seluruh bumi,dengan berbagai pembuktian diri sendiri yg saya lakukan sangat cukup untuk menembus batas keyakinan saya pribadi bahwa dahulu kala Nabi Nuh memang berlabuh di dataran tinggi dieng,kapal besar yg konon di percaya membawa makhluk Tuhan yg saling berpasangan dari hewan,tumbuhan dan juga manusia sampai sekarang masih ada di dieng dengan setengah kasat mata,entah suatu saat akan terkuak atau tidak rahasia ini hanya Tuhan Yg Maha berkehendak lah yg mampu menjawab bersama dengan waktu dan jaman.
Di bawah dataran tinggi dieng pun ada tapak tilas nabi Sulaiman di alas tuo Wonosobo dengan beberapa pembuktian sebuah petak bekas istana megah di tengah nya,dan apakah akan terkuak juga itu pun rahasia Tuhan,juga ada petilasan nabi Daud As ,Nabi Dzulkarnain As,juga tapak tilas Nabi Ilyas As dan mungkin masih ada yg lain dan masih terselimuti kerahasiaan Ilahi tanpa tersentuh Kemampuan manusia jika Ilahi belum menghendaki untuk di ketahui rahasia-rahasia nya.
Telaga warna yg merupakan sisa-sisa air tawar setengah air laut menjadikan dieng mempunyai keajaiban alam yg tak di sadari pengunjung wisata karena keterbiasaan,keterbiasaan mereka yg menyepelekan sebuah kejadian alam suatu saat akan membuat ketakjuban bagi mereka,saat ini mungkin belum di tunjukan oleh tuhan ,akan tetapi suatu saat pasti semua keajaiban-keajaiban itu akan membuat gempar seluruh bumi,dan dampak nya akan mereka sadari jika tidak di jaga betul-betul kelestarian alam dan keselarasan alam nya.
Dari cerita dan beberapa kisah di atas yg secara sangat singkat saya tuliskan untuk berbagi pengetahuan dan membagi pengalaman bahwa lokasi-lokasi keramat dari jaman dahulu sampai sekarang masih banyak yg berwujud,salah satu nya dataran tinggi dieng yg mengandung banyak sekali rahasia Ilahi dan pesan-pesan alam untuk anak cucu di generasi jaman ini,pelajari alam dan selaraskan alam dengan diri kita,agar semua menjadi layak nya satu akan tetapi tidak menyatu ,satu raga satu jiwa dan satu cahaya mata hati di tengah ibu pertiwi.
RAHAYU

Komentar

Postingan Populer