BEDAH ALAM

 Part 2

Luas nya jagad raya ada di dalam diri kita. Hal ini sudah banyak di jelaskan dalam kitab maupun wejangan orang jawa. Sekilas pengetahuan menjabarkan bahwa unsur jagad ini sama dengan unsur yang ada di dalam diri kita,maka leluhur kita selalu mengajarkan setiap proses pencapaian spiritual selalu tak lepas dari pengenalan unsur semesta. Pada part 1 sudah kami jabarkan secara singkat tentang unsur Angin/Udara,dan praktek pengenalan nya. 

Tulisan kami kali ini membedah tentang unsur Api. Salah satu dari jajaran utama unsur semesta. Banyak orang menyalah artikan tentang lelaku spiritual yang di lakukan oleh leluhur kita terdahulu. Kesadaran dan kecerdasan para leluhur kita sampai saat ini belum ada yang mampu mewarisinya. Sebagian peneliti tentang sejarah dan kebudayaan hanya sebatas asumsi dan narasi yang mereka publikasikan,karena memang sudah mentok pencarian mereka. Seandainya penelitian ilmiah di sandingkan dengan spiritual,pasti akan menemukan banyak pengetahuan baru dan pencerahan kesadaran murni warisan para leluhur kita.

Manusia di ciptakan Tuhan dari tanah lalu di tiupkan ruh kedalam nya. Ruh adalah sepercik cahaya milik-Nya. Kita pahami dulu tulisan ini.

Tujuan spiritual adalah pengenalan diri kepada Tuhan. Karena setelah ruh di tiupkan ke dalam raga,bersamaan dengan itu pula ingatan kita tentang kemurnian dan kesadaran sejati perlahan terkikis dan hilang. Manusia sebagai makhluk yang di bekali akal di harapkan mampu melakukan proses penyatuan cahaya Tuhan yang terpencar seluruh semesta. Akal di ciptakan sebagai memori atau hardisk kita selama hidup di dunia,dengan ada nya akal maka kita mampu merekam semua kejadian dan mengenal semua nama mahluk hidup di dunia. Sedangkan ruh di sanubari hati adalah hardisk memori murni bawaan dari semesta. Apabila kita mampu menyelaraskan data lama dari ruh dengan data baru yang di rekam akal,maka kita akan mampu mengenal diri kita dan Tuhan. 

Rekaman lama yang di bawa oleh ruh merupakan data sejati tentang siapakah kita. Sedangkan akal adalah produk baru yang di berikan Tuhan untuk menyimpan data baru sebagai pelengkap data lama. Dengan akal pula lalu kita mampu berpikir untuk melakukan penyelarasan-penyelarasan puzle yang ada. 

Sumber daya Api yang paling besar di semesta adalah matahari. Sepanjang pelajaran umum yang kita terima adalah matahari. Api raksasa yang meluap-luap itu hanya mampu kita rasakan hangat nya dari bumi,padahal apabila kita mendekat sudah pasti hangus lenyap. Leluhur kita telah mewarisi kita tentang ilmu sejati dengan memandang matahari pagi dan matahari senja,dengan tujuan agar kita mengingat tentang siapa kita sebenarnya. Ruh kita adalah cahaya,matahari adalah cahaya terbesar yang terlihat dari bumi,dengan memandang matahari di ikuti mendawamkan doa-doa,maka kita akan merasakan ketenangan batin yang mendalam. Spiritual leluhur kita selalu bersentuhan dengan semesta secara langsung,dari segala unsur mereka pelajari untuk mengenal siapa Tuhan nya dan siapa diri nya. 

Leluhur kita juga ada yang menggunakan api unggun dengan di kelilingi bersama beberapa orang,sebagai penyatuan cahaya-cahaya di dalam manusia menyatu dengan cahaya semesta. Api bukan perlambang kemarahan,akan tetapi ketenangan terdalam tentang cahaya adalah unsur api sebagai pengingat bahwa cahaya Tuhan ada di dalam diri kita.

 Jangan salah menafsirkan segala sesuatu dari satu sisi sudut pandang pengetahuan,tetapi pelajari dari segala sisi untuk menemukan kesejatian.


Terima kasih dan bersyukur bahwa kita masih di gunakan Tuhan sebagai kepanjangan tangan nya dalam menyentuh batin makhluk lain.


18.23

Doho

Komentar

Postingan Populer