HAKIKAT ITU SENSITIF / ROSO PANGROSO

Eko adalah pemuda kampung yang di kenal rajin dalam beribadah,seiap hari nya mengurus masjid di dekat rumah nya,dan pula dia adalah muadzin di masjid tersebut,orang kampung memandang nya sebagai pemuda yang sempurna,bahkan ada yang nyeletuk kalau Eko pasti masuk surga kelak.
Tetapi Eko mempunyai kekurangan di kehidupan nya,yang jelas terlihat adalah soal jodoh dan ekonomi keluarga nya,dia membantu di masjid di tambah sebagai muadzin di beri kehormatan setiap bulan nya oleh pengurus masjid nya,suatu saat ada musyafir tua singgah di masjid tersebut untuk sejenak istirahat, Eko yang sedang bersih-bersih pun berhenti sejenak untuk menghampiri musyafir tersebut," dari mana pak? tanya eko sambil duduk di sebelah musyafir .
musyafir tua itu menatap eko dan terdiam sejenak , " Kamu anak yang baik,siapa nama kamu anak muda? tanya balik dari musyafir, " saya eko pak,tukang bersih-bersih dan muadzin di masjid ini" kata eko menjelaskan detail.
" hmm....nama saya gofur,saya dari daerah yang jauh di pojok timur jawa sana,saya numpang istirahat sebentar di masjid ini,setelah sholat ashar insyaallah saya akan berjalan lagi" kata musyafir.
" iya pak...kalo masih lelah menginap sehari di masjid atau kalo berkenan di rumah saya juga boleh,tetapi rumah saya sederhana " kata eko sambil menatap musyafir tua yang tampak lelah itu.
tiba-tiba musyafir itu bertanya " kamu sudah nikah anak muda? sambil menundukan kepala eko menjawab " belum pak...dulu ada yang saya suka,tetapi menikah dengan orang lain...,sekarang mau vokus ibadah sama kerja saja pak,untuk kebutuhan hidup dan nabung kalo ada rejeki lebih"
" menabung itu jangan menimbun anak muda....jangan kamu takut di anggap miskin makhluk lain,gunakan harta dunia mu untuk mengenal Tuhan mu,menabung lah dengan suka memberi ke makhluk lain."kata musyafir sambil mengubah duduk nya .
" mengenal Tuhan yang bagaimana pak?? setiap hari saya beribadah bahkan tidak pernah telat waktu sholat fardhu,di acara tertentu pun saya selalu hadir di masjid ini"jawab eko sedikit menekan.
" mumpung kamu masih muda,segera lah meningkatkan ibadah mu ke tahap yang mampu membuat mu hidup dan mati karena Tuhan,bukankarena kewajiban-kewajiban yang memisahkan antara nniat dan keyakinan mu itu anak muda ."kata musyafir
"tahapan yang bagaimana maksud anda pak? adakah ibadah yang lebih dari sholat wajib dan doa malam di masjid?? "tanya eko penasaran
" yang kau miliki saat ini sudah benar,tapi benar yang kurang komplit....saat ini ibarat nya kamu masih berdiam diri di balik pintu,sedangkan di depan pintu itu ada jalan lurus menuju kesejatian diri,kamu merasa sudah tau apa yang ada di ujung jalan yang terhampar di depan pintu mu,padahal kamu sedang bermain dengan angan-angan kosong mu sendiri dan ragu untuk melangkah pergi,sedangkan jika kamu melangkah kan kaki mu berjalan di atas jalan itu,akan kau temui hal baru untuk meningkatkan ibadah-ibadahmu itu." jelas musyafir seakan ingin membuka pikiran eko.
" apakah yang bapak sampaikan itu ada dasar nya? sedangkan saya tak pernah tau ada sunah atau pun riwayat nabi ataupun sahabat yang seperti itu" kata eko dengan nada mendebat
" wawasan mu dalam mengikuti kanjeng nabi harus lebih kau perluas anak muda,pelajari kisah sahabat nabi Sayidina ali,kisah syeh abdul qodir jaelani waliallah,jalaludin ar rumi dan masih banyak lagi,kenali mereka di kisah nya yang lain,dan kisah nya yang lain itu hanya bisa kamu pelajari jika kamu sudah mabuk dengan keyakinan mu dengan Tuhan mu,pecahkan akal pikir mu yang membuat batasan-batasan diri mu yang terpenjara di dalam kotak kehampaan tanpa cahaya itu."jawab musyafir sambil merokok santai.
Eko yang di kampung menjadi cerminan anak yang baik dan sebagian orang sering mencontohkan anak-anak mereka untuk menjadi seperti eko,seketika merasa diri nya belum melakukan apapun untuk segala ibadah nya selama ini setelah mendengar penjelasan musyafir tua itu.
" mungkin itu keyakinan yang bapak yakini,tetapi saya menjalankan semua ibadah sesuai dengan syariat yang dimana wajib dan sunah sebagai sumber nya" jawab eko masih belum mau menerima jawaban-jawaban musyafir tua itu.
" mungkin saat ini kamu acuhkan semua argumen ku anak muda,tetapi suatu saat di waktu yang tepat,sesuai kehendak-Nya dalam menentukan segala hal,akankau ingat kembali semua ucapan ku tadi anak muda " kata musyafir tua
" akan ku berikan sedikit ilmu pengetahuan dari buah perjalanan spiritual ku kepadamu,dengar dan rasakan dengan hati mu,tutup sementara akal pikir mu yang keras itu".

" Lebih baik kau diam dalam dzkir/selalu mengingat Tuhan daripada kau lakukan ibadah bertahun-tahun tapi tak mampu melunakan akal pikir mu untuk welas asih ke sesama mu"

" Beribadah lah karena Tuhan yang kau yakini,jangan salah tujuan niatan mu dalam beribadah,karena banyak yang meyakini setiap ibadah nya mampu memenuhi doa dan hajat-hajat,dan terlupa akan Tuhan Sang Pencipta Jagad dan Isi nya,bahkan mendua kan Tuhan dengan Ayat-ayat nya,kitab-kitab nya."

" Lepaskan keraguan mu /ketakutan mu kepada sesama makhluk-Nya,karena itu membuat pikiran mu mendua kan Tuhan,dan menggelapkan hati nurani mu jauh dari cahaya keTuhanan.

" terbang kan raga mu sampai ke langit 7,tenggelamkan diri mu sampai dasar samudra,hanguskan pikiranmu di dalam bara gunung tertua,pendam dalam-dalam di dalam tanah keinginan semu mu,maka akan kau temukan makna dari dirimu sendiri"

sambil berdiri musyafir menambah kata-kata nya " jangan puas dengan apa yang bahkan kau sendiri belum menjalani nya,semua pengetahuan mu itu hanya cetakan dari kisah orang lain,buatlah kisah mu sendiri dan jadikan sebuah proses menuju ke ujung penantian diri,sudah waktu nya kamu adzan anak muda....sambil melangkah menuju tempat wudhu si musyafir meninggalkan eko yang terdiam duduk menunduk."


Buang kepuasan diri karena kisah atau cerita orang lain,buatlah kisah mu sendiri dengan jalan spiritualmu sendiri// asikdengandirisendiri.zeus

Menebar itu sama dengan menanam,menanam pasti akan menebar /zeus


Komentar

Postingan Populer