PURNAMA DI TEPI PERTEMUAN DUA LAUTAN/KEPUTUSAN BESAR SEBUAH KEYAKINAN

Di tepi laut di tanjung sebuah pertemuan dua lautan dan antara aliran ke sungai Sang musa terdiam memandang langit,yusa sahabat yang setia mengikuti tak berani mengucapkan sepatah kata pun melihat junjungan nya sedang berkeluh dengan Tuhan.

" Ya tuhan ...kemana lagi langkah ku akan kau tuntun,agar ku menemukan kepasrahan di tingkat keyakinan tauhid akan Engkau,.." kata musa bergumam dengan diri nya sendiri

" Yusa ..ambilkan air minum di dalam perbekalan kita,aku mulai merasakan haus duduk berhari-hari di tepi lautan luas ini" berkata musa kepada yusa

Dengan sigap yusa mengambilkan minum untuk musa, " silahkan tuan ku ....apakah anda tidak makan sekalian,sudah berhari-hari tuan tidak minum tidak makan" kata yusa menunjukan perhatian nya untuk junjungan nya.

"Bagaimana aku bisa menikmati rasa duniawi,sedangkan Tuhan ku yang menciptakan segala nya sedang murka kepada ku karena kesombongan yang telah ku lakukan,sampai aku menemukan Hamba yang dimaksudkan di dalam hidayah ku,aku akan tetap menjaga kesenangan ku atas dunia" jawab musa.

"yusa kamu kembalilah,sampaikan ke semua umat bahwa Musa sedang mati di dalam hidup nya,dan sampaikan pula bahwa Musa akan kembali dengan diri yang baru" musa kembali menghadap lautan dan termenung.

Yusa pun tanpa membantah perintah langsung berpamitan pergi dengan membawa amanah dari junjungan nya.

Tepat di hari ke-40 musa duduk di tepi dua lautan itu,dengan raga yang semakin melemah,akal pikiran dan hati nya semakin gundah tak tentu arah,pergulatan rasa antara cemas,harapan,takut dan kejenuhan bercampur aduk serasa bertarung dengan hebat nya di dalam diri Musa,tiba-tiba Musa di kaget kan dengan kehadiran sosok manusia yang aneh penampilan nya,karena bagi musa penampilan sosok manusia tersebut tidak pernah ada di daerah nya,akan tetapi bentuk raga sosok manusia ini tidak asing bagi nya.

" Salam rahayu wahai manusia pilihan Tuhan .... " kata sosok yang tiba-tiba hadir di sebelah musa itu

Dengan perasaan yang tadi nya bercampur aduk sampai tak tau lagi rasa mana yang singgah di diri nya sendiri,tiba-tiba musa merasakan ketenangan yang sangat tenang hampir tak pernah dia rasakan sebelum nya,bagai ombak lautan menghantam karang,tiba-tiba menjadi lautan jinak tanpa ombak karena mendengar salam dari orang yang berpenampilan asing akan tetapi postur tubuh dan perawakan yang tak asing bagi musa.

" Rahayu sejahtera beserta mu kisanak...."jawab musa

"Siapakah gerangan dirimu kisanak....yang mampu mengagetkan aku,dan mampu menenangkan aku"tambah musa penasaran.

"Aku hanya seorang musafir ...kulihat kau merenungi sesuatu sendiri ditepian laut ini,apakah gerangan yang mampu membuat manusia pilihan seperti engkau gelisah" tanya orang asing itu.

"Apakah cerita ku mampu kau terima?sedangkan aku disini karena perbincangan ku adalah dengan Tuhan ku,apakah akal mu mampu menerima bahwa ada nya aku disini karena Tuhan yang memerintahkan nya langsung tanpa perantara? tanya musa sambil menjawab pertanyaan orang asing itu.

" Hmm....Tuangkan lah semua cerita dunia mu,kecemasan mu,ketakutan mu,keinginanmu itu kepada ku,niscaya akan ku terima semua tanpa aku muntahkan wahai manusia pilihan Tuhan,karena semua hal yang masih mengandung unsur keduniawian akan ku serap bukan dengan cara akal ku,tetapi dengan bahasa hati sanubari terdalam,dan jika Tuhan menghendaki nya,akan ku berikan solusi dari semua gelisah mu itu " jawab musafir misterius.

Mendengar jawaban dari sosok misterius itu,seketika musa bangkit dari lemah nya raga dan memperhatikan dengan seksama wajah dari orang asing tersebut, " Siapakah nama mu ...Kalau aku boleh mengetahui nya kisanak.."tanya musa

"Nama ku tak terkenal di penjuru dunia seperti engkau wahai Musa manusia pilihan....aku adalah Khidir ,aku seorang hamba yang berputar di sisi-sisi tepian dunia ini " jawab khidir dengan tenang.

"Tempat dimana kau merenungi kegelisahan mu ini,dan tempat pertemuan kita ini adalah tempat yang semua manusia butuhkan,dan disini lah langkah awal seorang manusia akan menuju kemana dia memilih,dan akan menentukan kemana tambatan hati dan pikiran nya." kata khidir

" Kau adalah hamba yang di maksud kan di dalam hidayah yang di berikan Tuhan kepada ku,sudikah engkau ajarkan aku kebenaran hakiki dan pelurus semua kesalahan ku " pinta musa dengan penuh kegelisahan

" Carilah ketenangan mu di tempat ini dulu,sampai kau pahami rasa tenang itu sendiri,capailah keyakinan mu dulu disini,sampai kau bawa keyakinan mu itu di dalam diri mu,dan selaraskanlah akal pikiran dan hati mu di sini ,hingga dapat kau genggam erat rasa kasih kepada sesama di dalam sanubari mu" kata khidir menusuk pikiran terdalam musa.

Musa berdiri sembari berkata " Aku adalah satu-satu nya manusia yang dekat dengan Tuhan ku,aku satu-satu nya manusia sebagai hamba Nya yang sanggup menerima hidayah dariNya tanpa perantara,dan aku satu-satu nya manusia yang mempunyai titah langsung dariNya,apakah semua ucapan mu yang menyuruh ku berbagai macam hal itu masih aku perlukan? sedangkan semua bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,dan aku sudah sangat dekat denganNya." jawab musa dengan sedikit kecewa atas ucapan khidir yang bagi nya adalah merendahkan jabatan nya sebagai seorang manusia pilihan Tuhan di dunia.

Khidir hanya tersenyum mendengar jawaban dari musa,dan beliau pun berkata " selama kau mendengarkan ucapan tanpa  kau saring melalui hati,maka tak akan mampu kau mencerna apa yang aku katakan,dan tujuan setiap makhluk menuju Cahaya-Nya adalah untuk lebih mengenal-Nya,bukan karena ingin dekat dengan-nya,karena Dia sudah lah lebih dekat daripada urat leher kita seperti tulisan di kitab yang akan datang,sebagai pencerahan dari ucpan mu saat ini,karena dekat belum tentu mengenal dengan baik,akan tetapi mengenal dengan baik sudahlah pasti sangat dekat " khidir berdiri  berjalan meninggalkan musa.

Musa mengejar dengan segera melepaskan semua ego ke-Aku-an nya,bersimpuh di depan khidir sembari meneteskan airmata mendengarkan wejangan suci dari khidir ..." Ijin kan aku mengikuti engkau wahai hamba Tuhan yang mengetahui segala pengetahuan,maaf kan atas sikap ku yang tak bisa ku kendalikan karena aku merasasudah paling benar" kata musa

" tetaplah disini hingga purnama sempurna,dikala itu akan kau dapati sebuah takdir menuntun mu kemana,disaat itu pula akan kau temui sosok ku kembali di sini,dan kisah mu akan di mulai hari itu,nama mu akan mendunia kisah mu akan menjadi pengetahuan dan pelajaran bagi yang mengamalkan makna di balik kisah,ingatlah semua ucapan ku tadi,jalani sesuai keyakinan mu,apa yang meningkat dan apa yang masih tetap ada di dalam diri mu ketika kau bertemu dengan sosok ku kembali di sini,itu lah tingkat kepahaman mu akan semua yang aku jelaskan kepada mu disini tadi,salam rahayu manusiapilihan Tuhan " seketika khidir hilang di remang lautan

Musa yang mendengarkan semua wejangan khidir segera mengheningkan diri untuk mencapai kesempurnaan diri,dan menunggu janji pertemuan dengan khidir kembali di tanjung ini,serta ingin melihat peningkatan rohani nya ketika bertemu dengan khidir kembali.


* Kisah di balik kisah ......


ZEUZ 30/06/18



Komentar

Postingan Populer