JATI DIRI / INGSUN

Berguru dalam bidang apapun di dunia ini sudah pasti untuk menuju ke suatu tujuan,dari semua tujuan pasti melewati beberapa ujian di dalam nya,karena semakin tinggi pengetahuan yang di dapatkan,hanya bisa di tentukan melalui sebuah ujian.

Kita sekolah dari masa TK (Taman Kanak-kanak),SD (Sekolah Dasar),SMP ( Sekolah Menengah Pertama),SMA ( Sekolah Menengah Atas) dan masuk ke perguruan tinggi pasti mendapatkan banyak sekali pengetahuan,dari semua tingkat demi tingkat nya pasti melewati ujian-ujian yang tidak mudah,karena ujian itu ibarat perwujudan hasil dari semua pengetahuan yang di dapatkan nya selama menjadi seorang siswa.

Tujuan tiap-tiap siswa adalah sama,yaitu lulus dari semua ujian di setiap tingkatan pembelajaran yang di dapatkan nya di sekolah,akan tetapi cita-cita mereka semua berbeda-beda,meskipun ada pula yang sama,akan tetapi hasil akhir nya tidak semua akan sama sesuai dengan keinginan nya masing-masing siswa.

Sebagai sorang siswa di sebuah lingkup sekolah atau tempat pendidikan mana pun pasti memiliki karakter yang berbeda-beda,dan pula mereka mempunyai tingkat kecerdasan yang tak sama satu dengan yang lain nya,dan tingkat kemampuan mereka bisa di nilai melalui hasil ujian dari per mata pelajaran yang di berikan oleh guru ke siswa nya.

Menghormati guru adalah kewajiban semua siswa,akan tetapi hormat dan menghargai seorang guru tidak layak nya mendewakan nya,karena semua hasil dari ujian-ujian bukan di tentukan oleh guru,tetapi semua dari diri kita sendiri,ada pun kalau kadang ada guru yang bisa di ajak nego soal nilai ujian,itu guru Abal-abal yang tak pantas di timba ilmu nya untuk menempuh ke tingkat selanjutnya,tak beda dengan kita mempunyai guru di sebuah pesantren,jika guru hanya mampu mendengar dan melihat semua kejadian sekedar lewat mata dan telinga nya,dan bukan dari rasa sanubari nya,maka guru seperti itu masih mempunyai rasa manusia biasa,seperti benci,keinginan dan sakit hati,lebih baik tinggalkan dan mencari mursyid yang sejati .

Peran Guru adalah jembatan menuju tujuan dan cita-cita siswa,danyang menentukan tercapai tidaknya adalah diri sendiri,dengan tekad dan keyakinan yang tinggi,jangan menyalah arti kan keberadaan dan arti seorang guru di dalam perjalanan hidup kita.

Peran orang tua jangan di lupakan,sudah terlalu dalam sampai kadang anak manusia lupa dengan keberadaan "Pepunden urip" yang mewujudkan wiji sejati nya sampai menjadi besar dan mampu berdiri sendiri,menghormati guru sebagai pemberi pengetahuan umum dalam mengenal hal-hal duniawi,akan tetapi jangan lupakan pelajaran kasih sayang dari orang tua,yang mampu melunakkan pikiran yang dingin hingga membekukan hati,pandai-pandailah memilah ilmu yang kita dapatkan.

Siswa ada yang bercita-cita menjadi seorang masinis,pilot,dokter,polisi atau tentara,dari semua cita-cita tersebut tak satu pun yang mampu di tentukan oleh seorang guru,karena semua harapan cita-cita akan terwujud dari tekad dan keyakinan diri sendiri,dari kita TK,SD,SMP,SMA sampai Perguruan tinggi,seorang guru tak akan memberikan pelajaran yang menjadikan nya sesuai cita-cita yang di ingin kan,mau apapun cita-cita kita,saat kita masih di tingkat sekolah pasti pelajaran yang kita dapat akan sama,meskipun kita masing-masing punya cita-cita yang beda-beda,pandai-pandai lah memilah menyaring tiap-tiap ilmu yang kita dapat,jangan terlalu senang karena hasil bagus dari sebuah ujian,karena itu bukan cita-cita mu,perjalanan masih terlampau jauh,jangan senang dengan kesemuan sesaat,karena nilai ujian bisa di nego oleh seorang guru yang masih mempunyai keinginan,sedang kan puncak cita-cita mulia hanya bisa di capai oleh diri sendiri.


" Aku memilih Jalan berbeda...bukan berarti aku tersesat " // Zeus

Komentar

Postingan Populer