KURANG APA AKU ??

"Huuft...." keluh seorang pemuda yang terlihat sedang memikirkan sesuatu di tepi sebuah sungai,sambil melempar krikil-krikil ketepian sungai di begumam sendiri " padahal sholat 5 waktu aku tak pernah terlambat,puasa dari wajib sampai sunah istiiqomah sampai sekarang,wirid dan doa tak pernah kurang di setiap angka-angka nya,kenapa hasil tak satu pun terwujud.
Di tengah keluhan nya seorang diri itu, Yus nama pemuda yang dari tadi mengeluhkan tentang diri nya itu di kaget kan dengan kedatangan teman nya yang bernama puspo.
"saya lihat dari tadi km koq ngomong sendiri",kata puspo yang sudah lama memperhatikan yus yang bergumam sendirian itu.
"iya kang...saya lagi bertanya pada diri saya sendiri,kalau tak pikir-pikir aku kurang apa ya kang,sholat,puasa,wirid,dari wajib sampai sunah semua sudah saya lakukan,tapi hasil koq tidak pernah terwujud sesuai doa dan keinginan saya,apakah masih ada yang salah atau  kurang ya kang??
tanya yus sambil menundukan kepala.
Puspo yang menjadi kakang pondok di tempat mereka berdua mengaji,merasa kan juga kesedihan adik kelasnya itu.
" dulu guru kita pernah berpesan kepada saya, jalani hidup sesuai dengan apa yang Tuhan tentukan,di dalam kotak kodrat Ilahi itu berkreasilah dengan menjadi diri mu sendiri,carilah sang sejati melalui cara-cara mu yang paling nyaman,setelah itu kunci lah rasa itu hingga kau dapat membuka nya sewaktu-waktu kau butuhkan." jawaban puspo membuat yus melupakan lamunan nya dan vokus ke puspo, " jangan menyalahkan keadaan,karena setiap detik hidup kita,semua adalah campur tangan Tuhan secara Hakiki,bahkan kita tak kan mampu menyangkal nya,tetapi di semua campur tangan Tuhan itu,ada satu bagian yang dimana bagian itu di berikan keleluasaan untuk mencari kesejatian melalui cara nya sendiri,kamu pasti tau kan dimana tempat yang ku maksudkan? tanya puspo tiba-tiba.
Yus yang mendengarkan pertanyaan puspo sedikit kaget dan ragu-ragu menjawab sekena nya " hati kah kang?' jawab yus dengan masih ragu.
" benar kang....Hati kita di beri keleluasaan untuk mengenal diri dan mendekatkan diri ke sang maha kuasa,untuk mengetahui bahwa apa yang kita cari itu buah dari cerminan hati atau kah pikiran kita,wajib kita pelajari dengan berproses lewat beberapa cara-cara yang pasti nya nyaman untuk kita jalani." puspo duduk mendekati yus sambil merangkul pundaknya, " lihat lah sungai itu...mengalir tanpa mengeluhkan apa yang di bawa nya,entah itu sampah atau pun hal yang berharga,tetapi sungai itu yakin bahwa semua itu akan hilang dan lenyap tatkala sudah sampai di luas nya lautan samudra" apakah kamu paham maksud dari cerita-cerita ku tadi kang? itu wejangan dari guru kita yang dulu pernah di sampaikan ke saya.
Yus yang tak tau apakah dia memang benar-benar memahami seperti pemahaman kakang nya itu cuma mangguk-mangguk kepala saja.
"menurut sampean saya harus gimana kang?? tanya yus seketika
" sambil membuka rokok nya,puspo berkata " belajarlah ketenangan kang.... kunci dari semua yang kamu lakukan adalah ketengan,di setiap kisah di dalam Al-Qur'an,Injil,Taurat atau pun Zabur selalu mengajarkan tentang hal itu,karena perwujudan sebuah doa tergantungdi dalam lingkaran ketenangan,kalau hanya sekedar menghabiskan jumlah angka di dalam sebuah wirid,dan hanya menggugurkan kewajiban karena waktu,tak akan ada doa yang akan terwujudkan". puspo sejenak diam sambil memandangi yus yang terlihat sedang mereapi semua kata-kata yang di sampaikan nya.
" kuncilah rasa tenang itu di dalam diri mua,kau akan mampu menggenggam dunia tanpa kau sadari,dan jangan mudah lalai atau terperdaya dengan ujian kecil saat kau di kabulkan dalam doa,karena harapan dalam doa mu lebih dalam dan jauh di bandingkan ujian dari Tuhan yang menjadi kesemuan di setiap munajat-munajat mu".
yus yang semakin memahami maksud semua perkataan puspo pun tersenyum sambil berkata " ya Allah...saya ternyata sering lalai kang,setiap di brikan kesenangan oleh Tuhan tak pernah bersyukur,tetapi saat di beri kesusahan selalu mengeluh menyalahkan keadaan dan Tuhan,sekarang saya paham kang,kenapa selama ini setiap doa terasa hambar bagi saya,terima kasih kang " sambil kegirangan,yus seperti mendapatkan diri baru setelah mendengarkan setiap wejangan-wejangan dari puspo,dia pun melepas baju dan menjebur ke sungai " Allahu Akbar...byurrrrr....." sambil tertawa lepas dia berenang menuju seberang sungai.
puspo tersenyum sambl berkata " ya ...seperti itu maksud ku..." puspo pun beranjak pergi meninggalkan yus yang sedang asik dengan diri nya sendiri,berenang kesana kemari .


Salam 

Komentar

Postingan Populer