TAKDIR DI TANGAN MANUSIA DI PUTUSKAN OLEH TUHAN

Nama unik seorang pejalan lelana itu bernama singgang,entah nama itu bermaksud apa tetapi sosok yang tinggi dan berbadan besar itu seakan tak henti-henti nya beribadah di dalam sebuah masjid dekat makam wali daerah grobogan wali itu ki ageng getas pendowo.
Sudah hampir 2 minggu kelana itu di sekitar makam tanpa satu pun orang yang mendekati,karena sebagian orang ada yang ngobrol-ngobrol bilang " jangan di ganggu,mungkin sedang lelakon ",karena itu tak satu pun adayang berani mendekati lelana singgang yang juga selalu diam di dalam masjid dekat makam wali itu.
suatu malam datang seorang pemuda yang memang bisa di bilang setiap dua minggu sekali bahkan seminggu sekali dia selalu ziarah ke makam wali kiageng getas,pemuda itu bernama jamal.
jamal anak yang memiliki pengetahuan tentang syariat islam yang bisa di bilang di atas rata-rata orang seumuran nya,waktu melihat singgang duduk sendiri di pojok makam jamal pun menghampiri nya sambil menjabat tangan singgang,
sambil jamal bertanya" dari jauh ya mas,koq baru liat sampean ada di makam sini"
sambil tersenyum singgang pun menjawab " iya mas..saya dari luar grobogan" sejenak terhening kembali karena tak ada obrolan yang akan di lontarkan masing-masing dari mereka.
sambil mengeluarkan rokok dari tas yang selalu di bawa jamal kemana-mana,dia menawarkan ke singgang " silahkan mas...rokok an " nama sampean siapa? lanjut jamal .
singgang yang dari tadi diam langsung spontan mengiyakan untuk mengambil rokok tawaran jamal,
sambil berkata " nama saya singgang mas... " sambil menyalakan rokok nya.
jamal melanjutkan pertanyaan yang dalam hati nya,mumpung bertemu pengelana "sebenernya sampean berjalan mencari apa mas....bukan kah ibadah di rumah sama saja?"
singgang memasukan tasbih yang dari tadi diputer-puter nya di jari tangan kiri nya,
dia menjawab pertanyaan jamal seketika " memang benar mas,ibadah itu dimana saja sama karena hidup,mati kita sudah di tuliskan secara ghoib oleh Sang Pencipta jagad,akan tetapi penempuhan kita sebagai manusia itu tidak seperti zombie yang sekedar memenuhi kebutuhan raga,kita hidup dan dihidupi oleh Tuhan itu karena mempunyai suatu janji suci,dan setiap pembenturan raga pasti akan membuat cahaya di hati sanubari kita.
jamal mendengarkan sambil mangguk-mangguk ...kl seperti sampean apa ada dasar nya di syariat islam mas...sedangkan kita sebagai muslim wajib menggunakan syariat sebagai dasar untuk menjalani kehidupan kita ini,lanjut jamal.
singgang narik nafas nya dalam-dalam sambil menghembuskan nya bareng asap rokok yang di hirup nya... " itu benar mas..dasar syariat itu sangat lah penting,akan tetapi sebuah dasar tanpa di matangkan akan mudah hancur,syariat itu di ibaratkan rumah adalah pondasi tetapi juga kenteng atap nya,jika kita tak pandai menyikapi lebih dalam makna setiap syariat yang tersurat maupun tersirat maka hancur lah sebuah pondasi pun juga bangunan di atas nya,pelajari syariat yang berhakikat,pada dasar nya manusia di beri hidup untuk mengenal diri nya dengan cara nya masing-masing,Tuhan hanya memberi ruang sebagai bukti bahwa Tuhan menentukan semua nya,hidup dan mati mu tak akan lepas dari ruang yang di tentukan nya,tetapi takdir proses nya ada di diri mu pribadi sampai kau kenali dan mengenali-Nya,hingga mampu menjadikan hal yang seharusnya negatip menjadi positip karena kematangan  proses kita yang membuat kuat pondasi setiap tahap-tahap laku kita untuk mendekatkan jiwa hati sanubari kita ke Tuhan.
jadi kita ibadah dimanapun kapan pun itu sudah menjadi kewajiban insan makhluk Tuhan sebagai janji suci untuk selalu mengingat-Nya,dan untuk cara dalam proses pendekatan diri kepada Tuhan,kita punya cara masing-masing,dan lewat cara masing-masing itu akan mampu membawa mu lebih dekat atau bahkan menjauhi Tuhan,semua tergantung pendewasaan diri mu sendiri.
jamal yang dari tadi mendengarkan singgang berbicara serasa tak berguna semua pengetahuan nya...
jamal pun kemudian berterima kasih ke singgang karena sudah di beri pengetahuan yang membuat nya melangkah setahap diatas pengetahuan nya yang kemarin.

jangan terlalu mempercayai keilmuan sebelum menjalani laku nya hingga muncul keyakinan yang haq dari hati sanubari diri,karena ilmu tanpa laku tak akan tumus ( mekar ).



Komentar

Postingan Populer