SERPIHAN KITAB SUCI ( AL-QUR'AN,INJIL,TAURAT & ZABUR )

Berjuta-juta manusia di bumi ini yang di berikan Tuhan kemampuan,bahkan tak sedikit yang di jadi kan kekasih-Nya karena mampu menembus batas selimut ragawi nya dan mampu menebarkan aroma wangi juga menebarkan kehangatan energi positip ke semua makhluk yang ada di bumi.
Dari banyak nya kekasih-kekasihNya ada beberapa yang nama nya harum di seluruh penjuru bumi,anatar lain : Syeh abdul qodir al jaelani,sidharta gautama,imamal ghozali,al halaj,rubiyah al adawiyah,jalaludin ar - rumi dan masih banyak lagi.
Beliau-beliau adalah para pejalan cinta ( Tuhan ) yang menjadi motivasi bagi umat-umat nya,akan tetapi proses yang mereka lalui tidak lah se indah orang-orang mengangan kan kedudukan gelar nya saat ini,mereka melakukan penempuhan jalan tasawuf bukan untuk mencari gelar di mata manusia,akan tetapi karena cinta mereka kepada Sang Penciptanya,dan karena kerinduan kepada cahaya kebaikan Ilahi yang tertutup raga mereka.
Pada setiap proses perjalanan spiritual mereka selalu di saksikan langsung oleh para Malaikat dan Tuhan langsung,tanpa peduli penilaian manusia atau pun makhluk hidup lain nya,dan selalu mereka simpan di setiap coretan goresan pena hati dan tulisan di pelapah-pelah juga dedaunan,sebagai bukti perjalanan untuk warisan anak cucu nya kelak di kemudian hari.
Sebuah tulisan-tulisan mereka abadi seperti langgeng nya kehangatan setiap proses perjalanan rohani mereka menuju kesejatian Nur Muhammad sejati,hingga rubuh nya raga mereka tidak membuat semua perjuangan nya hilang di telan jaman,bahkan semakin abadi mewangi di seluruh bumi dan di tiap jaman demi jaman.
Tulisan-tulisan mereka bahkan menjadi titisan Kitab suci atau bahkan bisa di bilang serpihan inti dari kitab suci di dalam kepercayaan mana pun,karena semua kebaikan yang di ajarkan didalam kitab suci adalah untuk menuju pengenalan diri kepada Sang Penciptanya.
Penempuhan jalan rohani mereka di mata makhluk di bumi khusus nya manusia adalah sesuatu yang gila,bahkan tak sedikit yang mengejek,melecehkan dan lain-lain,akan tetapi keimanan mereka melebihi manusia pada umum nya,raga mereka hanya sebagai pembatas yang harus di lompati agar tau di balik raga ada kesejatian diri.Maka dari itu pada jaman dulu tak banyak yang paham tentang apa yang mereka lakukan,hingga akhir nya mereka lebih memilih untuk menuliskan semua nya sebagai cara mereka untuk mensyariatkan setiap laku nya itu,agar bisa di pahami manusia awam dan sebagai warisan anak cucu nya kelak.


Penilaian manusia bagi kaum penempuh jalan Tuhan adalah hembusan angin penyejuk di kala terik menghampiri raga.

Dhaeng


Komentar

Postingan Populer