WALI NYENTRIK

Sedikit akan saya ulas tentang wali-wali nyentrik di tanah Jawa, ada beberapa wali yang pada jaman nya selalu mempunyai keunikan dalam menempuh jalan tasawuf nya,kemudian orang-orang menyebut nya wali nyentrik,gelar yang di semat kan orang-orang itu mempunyai arti juga "wali abangan" yaitu wali yang cara menyebarkan keyakinan nya dengan cara yang tidak sama dengan wali-wali lain nya.
Akan tetapi ada wali nyentrik yang meyelaraskan diri nya tidak lewat dakwah atau pun menyebarkan keyakinan nya,akan tetapi dengan cara menepi sendiri di suatu tempat yang menurut nya mempunyai energi positip yang tinggi,yang mampu menyerap serpihan-serpihan cahaya Ilahi dari tempat itu tanpa harus mengumpulkan banyak oarang untuk di ajak mengingat janji-janji mereka kepada Sang Hyang Widi.
Kita bahas para wali nyentrik yang suka menyendiri tetapi hakikat nya tidak sendiri,mereka berasik-asik dengan diri nya sendiri tapi menebarkan energi positip ke seluruh penjuru dunia dengan ketenangan nya dan kehangatan nya.
Dasar seorang untuk belajar menuju dunia ke tasawuf an adalah mengenal diri sendiri,dengan pengenalan diri kita akan ingat asal usul kita dan sebuah janji suci yang pernah kita sepakati dengan Pencipta Jagad ini,setelah kita di hembuskan dengan tiupan kasih sayang ke dalam raga,cahaya ke Ilahian tertutup dan hanya sedikit sekali kita mampu mengingat tiap-tiap proses kita akan terlahir di dunia ini.
Dari kita mengenal diri sendiri maka akan kita ketahui wujud asli kita sebelum ada raga,dan kita pun mampu melihat wujud sejati semua makhluk hidup yang seunsur dengan kita,karena pada dasar nya kita semua adalah satu cahaya yang sama,dan setiap serpihan cahaya itu di masukan ke dalam raga-raga agar kita dapat belajar arti sebuah pendewasaan diri di kawah condrodimuko ( dunia fana ).
Apakah Tuhan tidak mampu menyatukan semua cahaya itu sendiri tanpa harus melalui perantara raga tiap-tiap makhluk nya?? jawaban nya sangat bisa,akan tetapi cahaya nur Muhammad melewati beberapa dimensi dan masih sangat polos untuk bisa menjadi satu lingkaran cahaya besar seperti pada waktu masih utuh (perumpamaan paling mudah "lingkaran "),maka semua sesuatu harus di proses agar menjadi hal yang lebih baik dan bagus,atau lebih tepat nya agar lebih dewasa untuk menghangatkan Jagad Raya yang hampa tanpa cahaya.
Inti dari seorang yang ingin menyelaraskan diri dengan alam,harus mengabaikan keinginan akal pikirnya di dunia,jika itu masih menyelimuti pikiran dan menggelapkan lentera hati,kita belum sedikit pun menyentuh dunia tasawuf,atau kita hanya sebatas pengetahuan dari hal yang belum tau kejelasan nya,tetapi sudah kita ulas di mana-mana.


Tujuan dalam kesendirian seorang wali nyentrik/wali qutub harus kau  cari dengan perjalanan rohani,bukan dengan cerita-cerita belaka.

jika kau bingung untuk memulai dari mana melangkah,datanglah kepada ku....kita berjalan beriringan bergandengan saling belajar dan saling mengingatkan sebagai sahabat.

dhaeng.

Komentar

Postingan Populer