SYAHADAT INGSUN/ MENGENALI DIRI PRIBADI

Di sebuah desa kecil perbatasan suatu kabupaten tepat nya di utara kota purwodadi terdapat seorang kiai nyentrik yang nama nya tersohor sampai ke daerah-daerah tetangga.
Nama kiai nyentrik itu sedikit asing di telinga orang jawa,karena tidak mencerminkan nama-nama orang jawa pada umum nya. "Mbah jalud ...."terdengar ada pemuda kampung yang memanggil nya dari arah jalan depan rumah beliau,sambil memarkir motor nya di tepi jalan,pemuda itu datang menghampiri mbah jalud yang sedang duduk-duduk di gasebo teras halaman rumah nya.
"Ada apa kang...?"tanya mbah jalud sambil menjulurkan tangan nya sembari menyambut pemuda yang datang untuk salaman sungkem, ada tamu dari kota mbah...ini tamu nya saya antar sowan dalem mbah jalud,tadi ketemu di jalan tengah hutan sana" cerita pemuda sambil menggebu-gebu, "owh,..sini suruh masuk.." jawab mbah jalud sambil memakai baju koko nya yang dari tadi di gantung kan di paku gasebo.
Assalamualaikum....salam dari dua pemuda dari kota yang sengaja datang untuk sowan mbah jalud. " wa alaikum salam...siapa sampean berdua kang? tanya mbah jalud sambil mengambil rokok .
"saya Tedi mbah...dan teman saya itu agus ..." jawab nya....
kang tejo,,,tolong buat kan kopi untuk kedua tamu  ini....dawuh mbah jalud ke pemuda yang mengantar tamu tadi.
Tujuan sampean berdua apa ...jauh-jauh dari kota koq ke desa ?? tambah mbah jalud bertanya.
Tedi yang dari tadi menjadi pembicara pun menjawab dengan nada sedikit ragu,takut karena sosok mbah jalud yang tenang dan mengeluarkan aura yang menekan diri mereka berdua , " sebenarnya tujuan kami yang pertama untuk silatirahmi mbah,yang berikutnya kami berdua di beri tahu seorang teman,bahwa di daerah sini ada kiai yang tersohor karena sering menolong orang dengan cara mengobati segala penyakit dan tidak mau di bayar karena kebaikan nya itu ,tetapi tujuan kami kemari bukan untuk membuktikan karomah mbah jalud,melainkan ada hal yang mengganggu pikiran kami mbah...dan hal yang membuat kami bingung ini sudah kami tanya kan kemana-mana,bahkan ke para kiai-kiai di kampung kami sendiri,dan hasil nya tidak memuaskan kami,apakah kira nya kami boleh menanyakan perihal tersebut ke mbah jalud,agar kami mempunyai pencerahan dari penjabaran mbah jalud.
mbah jalud tersenyum..."bukankah kalian sudah bertanya ke kiai-kiai,paling juga jawaban saya sama dengan mereka,dan sebuah jawaban itu untuk di amalkan melalui sebuah praktek,bukan untuk kepuasan diri,jawaban mbah jalud terasa menghujam dalam ke relung hati tedi dan agus.
Coba kalian ceritakan perihal yang mengganggu pikiran kalian itu " saut mbah jalud dengan tenang dan tetap berwibawa.
kamu jelaskan saja gus...lanjut tedi sambil menyentil teman sebelah nya yang dari tadi tampak terkagum-kagum melihat mbah jalud.
" maaf mbah...sebenarnya perihal yang menggangu pikiran kami adalah apakah makna  syahadat ingsun itu? tegas agus yang tidak basa-basi langsung bertanya ke mbah jalud saking grogi nya.
"Hmm...Syahadat ingsun....sejenak mbah jalud terdiam sambil mengusap-usap janggut tipis nya,
tiba-tiba mbah jalud bukan menjawab,tapi malah balik bertanya " apa yang akan kalian lakukan jika hal yang kalian cari itu sudah kalian temukan jawaban lisan nya? apakah kalian sanggup untuk mengamalkan nya sampai benar-benar Syahadat tersebut manjing masuk ke diri kalian berdua? serentetan pertanyaan mbah jalud membuat kami terdiam tak bisa menjawab,di semua kiai yang kami temui tidak ada yang bertanya hal yang sulit kami jawab seperti pertanyaan mbah jalud ini.
Melihat kami berdua tidak bisa menjawab dan diam saja,mbah jalud melanjutkan bicara nya dengan nada yang tenang dan jelas, " ketahui lah kalan berdua...jika ingin mendekatkan diri kepada Tuhan,kenalilah diri mu pribadi dahulu,karena tak akan kau rasakan kehadiran Tuhan di hatimu di dirimu kalau diri kalian sendiri belum di kenali,hal kecil sebagai contoh nya adalah kalau kau masih malu menjadi diri mu sendiri,kalau kau masih mengingkari bahwa tempat ternyaman mu disini,berarti kau masih jauh sekali dari mengenali diri mu sendiri,kau boleh bekerja dimana pun,kau boleh tinggal dimana pun,tapi jangan menjadi manusia yang lain,tetap lah jadi diri mu sendiri di keadaan apapun,karena jaman sekarang banyak yang hidup dengan menjadi orang lain,bukan membawa jati diri nya ke hidup nya tersebut,jadi makna dari Syahadat ingsun yang kalian cari itu hanya bisa kalian temukan di dalam diri kalian sendiri,melalui proses kerohanian yang bisa di bilang mudah ataupun bisa di bilang sangat sulit,semua nya kembali ke niatan dan keyakinan diri masing-masing. penjabarrran mbah jalud yang panjang membuat kami berdua makin terpesona dengan sosok kiai satu ini.
" kalian sudah dewasa...hilangkan pemikiran kekanak-kanakan agar kalian bisa menembus batas kesejatian diri untuk menjadi manusia yang hakiki."tambahan pesan dari mbah jalud sambil mengambil rokok dari sebelah kopi nya.
Terima kasih sekali mbah...saya pribadi sangat bahagia bertemu dengan mbah jalud,serasa kegelapan yang ada di diri saya menjadi terang,ucap tedi berbinar-binar menatap wajah mbah jalud.
"saya pribadi juga mbah....bagi saya yang awam ini,mendengar wejangan mbah tadi seperti di guyur air segar,ini lah siraman rohani yang sebenarnya " tukassi agus yang dari awal sudah terkagum-kagum dengan mbah jalud.
" kalian pemuda-pemuda yang istimewa....hari sudah sore,mbah mau persiapan sholat magrib..." lanjut mbah jalud sambil berjalan ke arah kebun kecil nya.
serentak kami berdua bangun dari duduk dan segera berpamitan sekalian,sambil membawa bekal ilmu baru dari kiai nyentrik yang terkenal keramahan nya.






Suwun mbah jalud













Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer