WASIAT SUNAN KALIJAGA

Lir -ilir lir-ilir.

Adalah tujuan dari segala harapan. Entah harapan doa atau proses suatu lelaku spiritual. Ibarat sebuah aliran sungai yang mencapai Ilir nya ke lautan. Pencapaian spiritual pun akan menemukan Ilir nya di ujung perjalanan.

Tandur e wuh sumilir.

Merupakan proses yang telah terlihat titik carah. Disaat kesadaran kita telah terbuka,maka hembusan ketenangan akan terasa. Apa yang kita proses kan akan berbuah kesejukan secara rohani maupun jasmani.

Tak ijo royo-royo tak sengguh pengantin anyar.

Dikala kita mampu mewujudkan warna hijau dalam keheningan kita,maka penyatuan semesta dengan daya kita layak nya sepasang pengantin yang melakukan malam pertama. Warna hijau merupakan simbol dari pencerahan sevelum memasuki warna putih keheningan,lalu berjuta warna sebagai simbol pencapaian akhir. Bahasa ini hanya dapat di pahami oleh pelaku tapa brata yang di dasari olah meditasi.

Cah angon cah angon penek no blimbing kuwi. 

Diri pribadi kita saat melakukan meditasi,di haruskan mampu menjadi seorang penjinak angan-angan liar dalam pikiran. Karena saat melakukan meditasi,semakin dalam akan semakin banyak bermunculan gambaran-gambaran angan dari masa lalu,kecemasan,ketakutan dan keraguan keadaan. Maka kita wajib fokus satu titik pada pejaman mata kita,yaitu satu titik bintang petunjuk dalam kegelapan. Simbol dari petunjuk di kegelapan adalah bintang yang menyala di dalam gelap nya keheningan langit meditasi kita.

Lunyu-lunyu penek no kanggo basuh dodot iro.

Walaupun fokus kita kepada satu titik bintang sangat lah sulit. Akan tetapi sebagai dasar meditasi harus mampu di lakukan. Karena apabila kita mampu berfokus pada cahaya putih yang seperti bintang itu,maka kita mampu menghapus simpul-simpul sumbatan spiritual kita. Temukan orang yang tepat untuk belajar bermunajat meditasi.

Dodotiro-dodotiro kumitir bedah ing pinggir,dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore.

Simpul sumbatan-sumbatan spiritual kita sering kali tidak terkontrol. Saling berkuasa satu dan lain nya. Menjadikan ketidakseimbangan dalam mengolah rasa. Maka kita wajib menambal nya dan menyesuaikan nya dengan tepat. Agar menjadi keselarasan,keseimbangan untuk melanjutkan ke tahap spiritual selanjutnya.

Mumpung padang rembulan e mumpung jembar kalangan e.

Jangan sia-sia kan kesempatan di saat kita sedang terbuka kesadaran kita,disaat semesta dalam diri kita sedang memberikan isyarat keterbukaan nya. Karena buah dari proses-proses diatas adalah sebuah kesadaran yang terbuka dan lapang atau meluas nya jagad kecil di dalam diri kita. 

Yo sorak o sorak hyang .

Bergegas lah dengan keyakinan,ketekunan,keikhlasan. Dengan gejolak kerinduan kepada semesta maka akan terjadi keselarasan kesadaran kita dengan Sang Hyang. Tetap Iling Lan Waspodo yang arti nya tetap Iling/sadar atau kesadaran kita dan waspodo atau tetap terjaga. Apabila di jabar kan tetap terjaga lah kesadaran kita. 

Kita di wajib kan untuk selalu Dzikrullah. Yang mengandung makna selalu mengingat kepada Allah Sang Pencipta. Untuk selalu ingat kita wajib iling lan waspodo. Karena mengingat bukan mendawamkan asma nya tetapi mengingat itu media pikiran. 

Tulisan kami ini hanya akan di pahami oleh seorang yang benar-benar pernah menjalani tahap tapa brata atau meditasi dasar. Apabila belum pernah maka membaca tulisan ini hanya menjadi dongeng. 

Bernafas itu memakai hidung. Asupan oksigen untuk jantung dan kehidupan jasmani.
Mulut untuk makan. Sebagai asupan darah dan juga organ tubuh.
Apabila melatih pernafasan masih menggunakan mulut,kalian jabarkan sendiri saja hasil nya. 

Saat nya kembali kepada kemurnian spiritual. Bukan dongeng spiritual.



Eng
12.30
Senori





Komentar

Postingan Populer