KEGUNDAHAN RAJA HAYAMWURUK

Assalamualaikum....salam sejahtera bagi kita semua. Selamat pagi,siang,sore ataupun malam,dimana pun kalian semua berada.

Kami akan bercerita sedikit tentang ritual yang jarang di ketahui oleh sebagian orang,bahkan mereka menganggap hal tersebut hanya merupakan sebuah wacanan jejak perjalanan leluhur. Di salah satu daerah provinsi jawa timur terdapat ritual yang tercatat di dalam kitab nagarakertagama,ritual tersebut merupakan jejak perjalanan seorang raja majapahit yang sedang mengalami kebingungan karena awal di angkat menjadi raja. Kebingungan beliau adalah bagaimana cara memakmurkan dan menyejahterakan rakyat hingga mampu membesarkan kerajaan majapahit kala itu. Upaya demi upaya,pemikiran demi pemikiran di lakukan,akan tetapi hasil nya tidak sesuai dengan harapan. Sang raja besar hayamwuruk pun galau gundah gulana,menyendiri di pendopo singgasan agung nya. Merasa selalu ada yang kurang dalam setiap langkah-langkah yang di lakukan nya.

Suatu hari beliau bertemu dengan patih besar nya yaitu gajahmada,beliau bercerita tentang kegundahan nya selama di angkat menjadi raja di kerajaan besar itu. Mendengar keluh kesah sang raja,mahapatih pun memberikan petuah hikmah sebagai seorang yang di lebih tua,sang patih menyarankan beberapa hal yang harus di lakukan agar majapahit di bawah kekuasaan hayamwuruk mampu menjadi kejayaan agung. Salah satu saran sang patih adalah perjalanan sowan ke leluhur agung sang raja,dan jejak perjalanan beliau terekam di dalam kitab nagarakertagama.

Perjalanan menapak tilas leluhur pun di mulai oleh raja hayamwuruk dengan di  dampingi mahapatih dan prajurit-prajurit tangguh majapahit. Dari kerajaan majapahit  beliau memulai perjalanan menuju ke arah baratdaya,sebuah hutan dengan bekas-bekas peradaban besar berserakan. Bebatuan candi yang tercecer di sebelah salah satu bangunan yang masih berdiri namun tidak utuh,menandakan di daerah tersebut pernah menjadi sebuah peradaban besar kala itu. Hutan subur dengan desa- desa kecil di sekitar nya,membuat sedikit kehidupan selaras dengan alam nya. 

Singkat cerita beliau sampai di sebuah candi megah,dengan tekstur bangunan candi-candi kecil bercungkup menjadi pemandangan pertama memasuki kawasan sebelum menuju ke candi paling besar. Nama candi Palah menjadi tempat oertama yang di sowan i oleh sang raja hayawuruk dan punggawa-punggawa nya,beliau mengitari candi palah besar sebanyak 7 kali,sambil menapak tangga ke atas. Beliau melihat pahatan-pahatan relief yang penuh dengan kisah raja rama dan bala tentara kera nya. Di candi palah beliau memanjat kan doa sesuai arahan dari patih gajahmada,sebagai orang tua yang bijak dan lembah manah,mahapatih menjadi barometer patrap etika sowan leluhur bagi raja hayamwuruk. 

Melanjutkan perjalanan dari candi palah,beliau dan bala majapahit menuju ke sebuah desa yang mempunyai nama Jimbe. Disana beliau di sambut hangat dengan penyambutan tradisional khas jimbe,dengan penari-penari wanita pilihan desa jimbe,sebagai tanda penghormatan bawahan kepada sesembahan nya atau raja nya. Kehadiran sang raja di jimbe,mengundang para bawahan-bawahan di bawah kekuasaan majapahit kala itu. Desa-desa yang ada di sekitar jimbe,semua merapat untuk bertemu dengan sang raja,guna melaporkan permasalahan-permasalahan pemerintahan di desa mereka. Para demang mencurhatkan semua keluh diri nya selama menjabat di daerah masing-masing.

Setelah semua uneg-uneg tersampaikan dan sudah mendapatkan solusi dari raja secara langsung,para demang merasa lega dan semakin sendiko dawuh kepada raja. Hayamwuruk melanjutkan perjalanan nya ke arah candi cungkup sawentar,beliau sowan di dalem agung Ratu Tribuana Tungga Dewi. Disana beliau masuk ke dalam candi dan mengambil mata air di dalam nya. Air jernih di dalam Yoni yang berasal dari tetesan air atas candi,menjadi keunikan tersendiri sebagai sebuah mata air pilihan. Beliau mendapatkan air untuk di minum dan mandi di bawah candi cungkup sawentar. Sesuai dawuh tuntunan patih,beliau mengikuti dengan khidmat semua perjalanan ritual diri sang raja.

Penempaan diri hayamwuruk demi mendapatkan kanugrahan wahyu dari para leluhur,di jalani dengan keteguhan hati dan juga menjadikan beliau semakin paham akan penting nya sowan ke leluhur-leluhur raja sebelum diri nya. Mahapatih gajahmada mengajak untuk melanjutkan perjalanan beliau ke arah candi simping,sebuah candi yang tinggal puing-puing di bawah sebuah patuh sosok pria gagah dan berwibawa,beliau adalah raja pertama majapahit yaitu Raden Wijaya. Di candi simping beliau merasakan keharuan yang mendalam,melihat kondisi perabuan agung sang raja wijaya yang porak poranda keberadaan nya. Beliau melihat patung megah yang miring posisi nya,beliau segera memerintahkan beberapa prajurit untuk meluruskan patung tersebut agar tegak dan teelihat agung berwibawa.

Kondisi candi-candi yang di sowan i oleh raja hayamwuruk,hampir semua tinggal puing-puing saja. Paling parah candi simping yang kemudian hari di yakini sebagai tempat perabuan/makam Raden Wijaya. Di candi simping beliau di sarankan gajahmada untuk mengambil segenggam tanah nya,untuk di letakan di dalam kerajaan majapahit hayamwuruk. Hal itu di lakukan sebagai simbol kebesaran kekuasaan di era hayamwuruk tetap mengangkat derajat leluhur nya yaitu Raden Wijaya. Tempat di letakan nya tanah dari candi simping,sekarang bernama sitiinggil di mojokerto.

Raja hayamwuruk merupakan raja majapahit yang paling berjaya,mampu membawa majapahit menjadi kerajaan yang menguasai banyak pulau sebagai bawahan nya. Setelah beliau melakukan perjalanan spiritual bersama gajahmada menuju pasowanan ke leluhur-leluhur,alam semesta memberkati Sang raja hayamwuruk menjadi raja paling besar wilayah kekuasaan nya,dan juga menjadi raja keemasan,kejayaan kerajaan majapahit di banding raja-raja majapahit sebelum dan sesudah nya. Dari candi simping beliau menuju ke daerah bernama lodoyo,di sana beliau melihat keindahan laut yang membentang luas di hadapannya. Di lodoyo beliau merasakan kedamaian diri dengan merilexasi melihat hamparan luas lautan. 

Perjalanan beliau di tulis dalam kitab nagara kertaagama, akan tetapi tidak di jelaskan secara detail ritual nya. Beliau tidak hanya sekali melakukan ritual tersebut,dari penelusuran kami,beliau melakukan ritual nagarakertagama sebanyak 7 kali,demi mendapatkan sahwab berkah kanugrahan wahyu para leluhur. Hasil dari ritual tersebut,beliau mendapatkan gelar sebagai raja majapahit yang paling jaya,dan menjadi majapahit masa keemasan.


* dari kisah di atas dapat kami simpulkan,bahwa perjalanan seorang raja pun harus tetap menjaga tata luhur terhadap leluhur nya,alhasil semesta pun memberkati budi luhur anak cucu yang bhakti kepada leluhur nya dan memberi nya kanugrahan agung.



jayeng 10/03/23

13.30


Komentar

Postingan Populer