MUTIARA YANG TERPENDAM

Salam sejahtera salam kebajikan. Kami hadir kembali untuk menuliskan sebuah fakta sejarah yang selama ini simpang siur penuh pro dan kontra para sejarawan.

Pada kesempatan kali ini,kami penulis mencoba menuliskan sebuah penelusuran kami tentang keberadaan kerajaan majapahit pertama di bawah kekuasaan raja bernama Raden Wijaya. Ikut meramaikan prasangka-prasangka orang,kami pun mempunyai hasil penelusuran sendiri yang akan kami sajikan sebagai pelengkap literasi-literasi umum yang sudah banyak tersebar di media internet. Dari tutur tinular,babad  dan serat maupun spiritual,kami rangkum menjadi tulisan sederhana sebagai penambah wawasan saja.

Wilayah jawa timur merupakan titik sasaran bagi para sejarawan mencari keberadaan sejarah peradaban besar kerajaan majapahit. Dari sebagian besar dari mereka semua bersepakat bahwa wilayah mojokerto adalah pusat pemerintahan majapahit kala itu. Dengan banyak nya peninggalan-peninggalan dan juga petilasan-petilasan yang di yakini sebagai tempat bangsawan majapahit,maka mojokerto sangat kuat di yakini sebagai peradaban majapahit. Puing-puing batuan candi yang di temukan di mojokerto,memang banyak dan mempunyai histori yang kuno,akan tetapi penemuan candi agung tidak pernah di temukan di mojokerto.

Keberadaan sebuah candi agung menjadi salah satu syarat sebuah kerajaan besar,karena fungsi candi agung salah satu nya sebagai tempat penobatan raja sebelum naik tahta. Peradaban yang besar pasti lah meninggalkan banyak prasasti bebatuan,puing candi yang bercecer di segala penjuru,hal ini membuktikan bahwa wilayah tersebut pernah menjadi peradaban dengan bangunan yang banyak. Akan tetapi di mojokerto pun tidak di temukan hal itu. Jadi dimanakah kerajaan majapahit pertama sebenar nya pernah berdiri???

Kerajaan yang makmur dan sejahtera,selalu berada di tepian laut atau sungai besar. Sebagai akses perdagangan maka keberadaan suatu kerajaan harus lah startegis dan mudah untuk jalur perdagangan atau pun melakukan pergerakan lain. Di jawa timur wilayah yang masuk kriteria di atas adalah daerah blitar. Di wilayah blitar kriteria sebuah kerajaan dan peradaban besar sangat lah memenuhi syarat. Blitar merupakan wilayah yang pantas di beri julukan daerah dengan beribu-ribu puing candi. Blitar juga merupakan tempat perabuan raja ratu majapahit bahkan sebelum majapahit. Di wilayah ini pula keberadaan hulu energi sampai hilir nya memenuhi syarat,dari utara ada gunung kelud sebagai sumber daya alam berupa mata air,dan selatan ada laut luas untuk jalur kehidupan  dari segi perdagangan dan kegiatan kesejahteraan rakyat yang lain. 

Kerajaan majapahit merupakan sebuah kerajaan warisan leluhur nya. Dari jaman kerajaan kadiri sampai ke majapahit,letak kerajaan nya tetap dan tidak berubah,hanya mengalami renovasi-renovasi dari penguasa yang menggantikan penguasa sebelum nya. Sebagai contoh di jaman sekarang,seorang bupati di daerah tertentu pasti dia akan menduduki jabatan sebagai bupati dengan kantor kabupaten yang sama dengan bupati sebelum nya,hanya saja setiap pergantian bupati pasti akan ada renovasi pembaharuan bangunan sesuai anggaran dan ide bupati yang menjabat saat itu. Hal ini sama hal nya dengan kerajaan kadiri yang akhir nya mewariskan kebesaran nya untuk menjadi majapahit nanti nya di kemudian hari.

Perabuan agung atau tempat penyimpanan abu dari para raja dahulu,terdeteksi lewat penelusuran kami hampir semua berada di wilayah blitar. Candi-candi perabuan agung yang di yakini sebagai perabuan para raja,masih dapat kita temui di blitar. Walaupun tidak sempurna bentuk struktur nya,namun masih berdiri walau di antara puing-puing bebatuan bercecer. Dari pegunungan kelud dan kawi yang masih berada di wilayah blitar,menyimpan banyak misteri tentang keberadaan puing peradaban majapahit pertama,dengan raja bernama Raden wijaya. Perabuan Raden wijaya di candi simping kecamatan kademangan kabupaten blitar. Ratu Tribuana tungga dewi juga sosok penguasa majapahit,yang juga mempunyai persinggahan di candi cungkup sawentar kabupaten blitar. Raja-raja sebelum majapahit berdiri pun juga berada di wilayah blitar.

Secara logika,apabila perabuan agung berada di blitar,apakah mungkin kerajaan berada jauh dari perabuan agung seorang raja?? Berbicara tentang suatu tempat yang menjadi kerajaan atau rumah singgasana raja,pasti lah makam ada rang raja tersebut tidak akan jauh di sekitar nya. Dengan di temukan nya banyak batuan bercecer di dalam tanah,membuktikan pernah ada nya peradaban besar sebuah kerajaan di blitar. 

Menurut perjalanan raja hayamwuruk di kitab nagara kertagama,beliau menuju blitar untuk sowan ke perabuan leluhur-leluhur nya. Hal itu bisa di tarik kesimpulan bahwa kerajaan majapahit sebelum raja hayamwuruk berada di blitar,setelah terjadi bencana alam besar yang mampu meratakan beberapa wilayah majapahit,maka di pindah lah kerajaan menjadi berada di sisi utara gunung. Jika sebelum nya pakem sebuah kerajaan yang makmur adalah sebelah utara ada gunung dan selatan ada laut,di era kekuasaan hayamwuruk hal itu tidak terjadi,karena untuk menghindari kejadian sebelum nya yaitu kerajaan majapahit di hantam bencana alam besar,maka perpindahan kerajaan majapahit di lakukan besar-besaran ke arah utara gunung,demi menyelamatkan kejayaan kerajaan. Di dalam kitab nagara kertagama di jelaskan situasi wilayah blitar saat raja hayamwuruk datang,dari suasana dan juga keberadaan bangunan-bangunan nya saat itu.

Blitar yang kala itu mempunyai nama alas rampal,merupakan sebuah sematan nama sesuai keadaan yang terjadi kala itu. Hutan besar yang mempunyai permukiman desa yang jarak nya jauh-jauh antara satu desa ke desa lain. Dengan bantuan para prajurit,hayam wuruk mencoba membersihkan puing-puing perabuan leluhur nya di kerajaan majapahit sebelum diri nya ada. Sungai warantas yang membentang ke arah selatan,dan mempunyai anakan sungai yang masuk ke wilayah-wilayah perdagangan majapahit,mempermudah akses transportasi antar manca negara. Di era Raden wijaya semua rakyat nya makmur sejahtera,dari situ lah raja hayamwuruk mendatangi perabuan raden wijaya untuk meminta restu dan keberkahan bagi majapahit di bawah kekuasaan nya.

Hutan tanpa penghuni pernah terjadi di blitar,pada saat itu keberadaan blitar sangat di sembunyikan demi menyelamatkan banyak nya situs-situs sejarah para leluhur. Pernah menjadi kediaman kadipaten dengan penguasa seorang adipati dari trah pengging,di samping menata pemerintahan di sana,beliau juga bertugas sebagai penjaga petilasan-petilasan leluhur agung yang berada di blitar kala itu. Pengging juga pernah mempunyai peran besar sebagai penjaga keutuhan sejarah besar majapahit pertama,karena pengging merupakan kerajaan kecil yang tak pernah di kuasai oleh kerajaan manapun,hal itu karena kualitas orang-orang nya yang lebih dibandigkan manusia pada umum nya.

Misteri blitar tidak hanya berhenti di jaman kerajaan majapahit saja,bahkan raja-raja di era dinasti demak,pajang dan mataram islam,banyak yang melakukan perjalanan spiritual ke blitar,untuk sowan leluhur nya. Karena bagi raja yang akan naik tahta meyakini,sebelum menduduki tahta wajib meminta restu dan berkah leluhur raja yang terdahulu. Bukti keberadaan raja yang pernah datang ke blitar sampai sekarang masih bisa di jumpai,salah satu nya petilasan watu atos di kecamatan kanigoro desa minggirsari kabupaten blitar,merupakan tempat pertapaan panembahan senopati raja mataram,petilasan tritingal di desa purworejo kecamatan sanan kulon kabupaten blitar,merupakan tempat pertemuan pangeran pengging dengan para wali,watu gilang di tengah kota blitar,merupakan petilasan presiden soekarno,candi naga penataran menjadi petilasan Sinuwun Pakoebuwono X,suroloyo di lereng kelud,merupakan petilasan pertapaan sultan agung raja mataram,gedong semampir di desa birowo kecamatan binangun kabupaten blitar,merupakan tempat penempaan diri seorang pangeran bernama damarwulan,dan masih banyak lagi yang lain nya.

Dari penelusuran kami di blitar,maka kami menyimpulkan bahwa kerajaan majapahit pertama berada di blitar. Dan juga pemerintahan sepenuhnya berada di blitar. Dengan banyak nya misteri yang di sembunyikan di blitar,semakin membuat giat dan semangat kami dalam menguak tabir kebenaran tentang misteri yang ada di blitar. Apa yang kami tulis merupakan 3% dari seluruh misteri yang ada di blitar,masih ada 97% misteri yang sampai saat ini belum terkuak.  Sebagai generasi penerus,membagi kan wawasan baru adalah wajib,agar kita tidak melulu di cekoki dengan kisah-kisah yang melemahkan mental,sehingga menumbuhkan sifat arogan yang bukan menjadi bagian dari ajaran warisan leluhur kita dahulu.

Apabila ada penambahan untuk melengkapi kisah penelusuran kami,bisa isi di kolom komentar. terima masih



jayeng 10/03/23

19.46 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer