TERATAI DI KARANG LAUT

Salam kebaikan salam keselamatan salam kebajikan dan salam keberkahan bagi kita semua.

Kami kisah kan tentang perempuan sakti namun jarang orang mengenalnya,karena beliau menjadi korban intrik politik kolonial yang berkuasa saat itu. Keberadaan beliau yang sengaja di hilangkan,guna menghapus trah keturunan nya,hal itu di lakukan karena beliau merupakan putri seorang pangeran pengging dan putri pajajaran yang sakti mandraguna. 

Nyai roro ronce/mboneng/mbah wuk/roro endang widuri beberapa nama beliau yang mungkin kurang familiar bagi kita. Beliau adalah putri dari ki ageng kebo kanigoro putra sulung pengging yang menikah dengan nyai gadung melati putri pajajaran. Di bawah kadipaten kekuasaan sang ayah,beliau diberi jabatan sebagai komando pelatihan khusus prajurit elit wanita. Menurun dari sang ibu yang dulu nya seorang ksatria wanita sekaligus senopati pasukan elit wanita,dan juga mewarisi keilmuan strategi perang juga kesaktian sang ibu,menjadikan sempurna dan pantas beliau menduduki posisi sebagai komandan pasukan perang wanita kadipaten tersebut.

Nyai ronce di berikan sebidang wilayah sebagai balai kesatrian atau markas besar yang berfungsi sebagai benteng pertahanan lapis tengah kadipaten,dengan luas wilayah nya ini,beliau mempunyai rumah kediaman dan juga barak-barak prajurit yang membentuk benteng pertahanan di lapis tengah,di lapis luar ada pasukan prajurit perang lelaki sebagai ujung tombak,sedangkan pasukan nyai ronce adalah garda tengah kadipaten. Dengan di tata layak nya pemukiman umum,wilayah balai kesatrian nyai ronce tampak lebih memancarkan aura kekeluargaannya di bandingkan fungsi asli nya sebagai barak pertahanan perang. Wilayah balai kesatrian nyai ronce juga mempunyai mata air yang menjadi kolam khusus untuk mandi pasiraman kaputren,luas dan mempunyai sumber mata air lebih dari satu yang di tampung dalam satu kolam besar,dengan ornamen ukiran di pinggiran kolam juga patung-patung siwa wisnu di ujung selatan kolam sebagai simbol keberkahan dewata.

Selain kolam kaputren ndalem,ada pula kolam kaputren kesatrian yang di gunakan untuk jamasan atau pemantapan gemblengan bagi para prajurit yang akan menjalankan tugas keluar kadipaten,mata air tersebut di yakini mempunyai tuah keramat bagi siapa yang mandi dan meminum nya maka keselamatan juga kesaktian akan menyertai nya. Kolam tersebut berjalan nya waktu di nama i sendang mbahwuk,nama tersebut tersematkan oleh orang-orang karena panggilan keseharian nyai gadung kepada putri nya yaitu nyai ronce. Kebiasaan orang jaman itu memanggil anak perempuan nya dengan sebutan wuk,menjadikan sendang kaputren ksatrian menjadi nama mbahwuk.

Nyai roro ronce mempunyai suami bernama pangeran suko,putra raja demak dari ibu selir. Dari pernikahan mereka berdua melahirkan 2 orang putra dan 1 putri, raden condrokusumo,raden onggoboyo dan nyai roro sore. Putra putri yang menjadi generasi penerus perjalanan keturunan orang-orang besar kerajaan pengging dan pajajaran.

Balai kesatrian di bawah komandan perang nyai roro ronce semakin kokoh dengan ada nya kekuatan muda putra putri nya,tetapi tidak lama sepak terjang mereka di keprajuritan,karena keberadaan kadipaten saat itu sering mengalami bencana ,dengan beberapa pertimbangan dan keputusan sang adipati,maka adipati memutuskan untuk memindah kadipaten dan meninggalkan kadipaten yang lama. Bersamaan dengan perpindahan kadipaten,beliau adipati kanigoro juga memutuskan untuk membawa keluarga nya kembali ke tanah pengging dan melepaskan semua jabatan. Dengan perjalanan beliau ke barat,bekas kadipaten lama pun tersisa puing dan menjadi pemukiman. Tepat di balai kesatrian nyai roro ronce menjadi pemukiman dengan nama Karang tengah,sebelum nyai ronce pergi ikut ayah bunda nya ke tanah pengging,balai kesatrian di beri nama karang tengah,sebagai simbol kekuatan benteng kuat yang berada di lini pertahanan tengah kadipaten kanigoro.

Patirtan kaputren nyai ronce di beri nama patirtan mbeneng/bening. berjalan nya waktu menjadi mboneng,dan banyak orang-orang yang memanfaatkan nya sebagai tempat ngalap berkah. Patirtan kestarian di beri nama mbah wuk,seperti yang di ceritakan di atas. Ruang-ruang yang dulu menjadi kamar,ruang tamu dll kini menjadi sebuah petilasan-petilasan yang kerap di kunjungi orang untuk ngalap berkah pangestu. Sebagai wujud hormat bakti kepada leluhur,sudah sepantas nya kita yang hidup pada jaman sekarang untuk nguri-uri agar tetap terjaga baik ada nya,sehingga warisan leluhur tidak hilang dan tetap bisa di turun kan generasi demi generasi.


* Spiritual punya tahapan layak nya kita           bayi menjadi tua,lakukan sesuai dimana         posisi kita saat ini agar tidak chaos pikiran     jiwa dan raga.



jayeng 18/03/23

08.04

Komentar

Postingan Populer